Bacaini.id, BANGKALAN – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI berkunjung ke Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Tepat pada puncak perayaan Dies Natalis ke-22 UTM, Mahfud MD datang untuk memberikan orasi ilmiah.
Mahfud MD bercerita bahwa sebelum ditetapkan sebagai perguruan tinggi negeri (PTN), kampus UTM bernama Universitas Bangkalan (Unibang). Saat itu, tepat pada masa pemerintahan Gus Dur, pemerintah membuka dan melakukan penambahan PTN di berbagai daerah.
Namun kala itu Unibang tidak bisa masuk dalam penambahan sebagai PTN. Sebab, letaknya yang berada di Kecamatan Kamal, Bangkalan, dinilai terlalu dekat dengan dua PTN lain yaitu Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya dan Universitas Brawijaya Malang.
Tidak menyerah, Mahfud MD terus mengajukan Unibang agar bisa menjadi kampus negeri. Kepada Gus Dur, dia mengatakan bahwa orang Madura membutuhkan PTN untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Sebagai putra Madura saya ingin di Madura ada kampus negeri,” kata Mahfud MD dalam sambutannya di Gedung Pertemuan UTM.
Saat itu, Unibang sendiri memang tidak memenuhi syarat menjadi kampus negeri dari berbagai kualifikasi yang ditentukan pemerintah. Akhirnya Gus Dur tetap menandatangani Kepres dan menjadikan Unibang sebagai PTN yang saat ini bernama UTM sekaligus PTN pertama dan terbesar di Madura.
“Kalau orang Madura itu tidak bisa memenuhi syarat, mana sini saya tandatangani kepresnya,” ucap Mahfud menirukan ucapan Gus Dur saat itu.
Setelah Kepres ditandatangani, Mahfud MD yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan diutus untuk meresmikan kampus UTM. Masih teringat jelas, keputusan itu bersamaan dengan diberhentikannya Gus Dur sebagai Presiden RI.
“Jadi ketika Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) diberhentikan, pada waktu yang sama, di sini UTM diresmikan,” kenangnya.
Lebih lanjut, pria kelahiran Pamekasan itu mengaku prihatin saat pertama kali berkunjung ke UTM. Dimana lingkungan kampus masih dipenuhi rerimbunan pohon dan bahkan listriknya pun sering padam. “Dulu saat ngobrol, tiba-tiba lampunya mati,” ingatnya sambil tertawa.
Pada kesempatan yang sama, Rektor UTM, Dr. Safi’ menambahkan bahwa jika UTM ingin maju maka jangan sampai terlepas dari tangan Mahfud MD. Sebab, kontribusinya dalam memajukan pendidikan di Madura melalui kampus ini sangat nyata dan terbukti terasa sampai sekarang.
“Kampus ini tidak lepas dari bantuan Bapak Mahfud MD, beliau saat itu menjabat Menteri Pertahanan. Terimakasih banyak telah menyalamatkan Unibang menjadi UTM, karena beliau meyakinkan Gus Dur agar Unibang segera menjadi UTM,” kata Dr. Safi’.
Penulis: Rusdi
Editor: Novira