Bacaini.id, KEDIRI – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta pengasuh pondok pesantren mewaspadai gerakan radikalisme. Penyebaran faham ini cukup masif di kalangan anak muda melalui media sosial.
Mas Dhito mengatakan penyebaran faham radikalisme tak bisa dipandang sebelah mata. Mereka berusaha menarik simpati anak-anak muda dengan bermacam propaganda melalui media sosial. “Maka yang dapat membentengi (mereka) adalah pondok pesantren, poro masyayikh, sesepuh pinisepuh, gawagis, dan para ulama,” kata Mas Dito saat menghadiri Haul KH. Asy’ari dan Wisuda Al-qur’an Pondok Pesantren Hidayatul Muta’allimin Sumbercangring di Kecamatan Gurah, Minggu malam, 18 Juni 2023.
Dia juga berharap kepada 50 santri yang baru saja diwisuda dapat memerangi faham radikalisme ketika terjun ke masyarakat. Sehingga peran ulama bisa terbantu dengan hadirnya santri-santri muda yang lebih peka terhadap perubahan zaman.
Dalam kesempatan itu Mas Dhito juga menyampaikan rencana beroperasionya bandara internasional Kediri pada bulan Oktober 2023 mendatang. Keberadaan bandara ini akan membawa kemajuan dan kemudahan bagi masyarakat, utamanya umat Muslim yang akan menunaikan ibadah haji.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga telah mengeluarkan wacana akan mendirikan embarkasi haji di Kediri. Sehingga keberangkatan haji ke tanah suci bisa dilakukan melalui Kediri.
Namun demikian, Mas Dhito juga mengingatkan bahwa keberadaan bandara internasional Kediri ini juga berpotensi menciptakan pergeseran sosial, termasuk gelombang radikalisme. Karena itu peran pondok pesantren akan semakin strategis dan penting dalam menjaga moralitas masyarakat.
Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Muta’allimin, Tanwirul Mubarok juga berharap agar santri-santrinya bisa bermanfaat bagi masyarakat luas. Menurutnya, santri di era sekarang tidak hanya cukup berdakwah saja, terjun dan bermasyarakat.
“Harapan kami santri bisa membaur dengan masyarakat, membawa Islam yang rahmatan lilalamin, sinergi dengan pemerintah,” pesannya.(ADV)