Bacaini.id, KEDIRI – Sepekan menjelang lebaran, nasabah Pegadaian Kota Kediri ramai-ramai menebus perhiasan yang mereka gadaikan. Para nasabah ini sengaja menebus perhiasan mereka untuk dipakai saat lebaran nanti.
Memasuki hari-hari terakhir Ramadan 2023, Pegadaian Kota Kediri ramai didatangi nasabah. Di Kantor pegadaian di Jalan Pattimura, Kecamatan Kota, Kediri itu para nasabah datang untuk menebus perhiasan emas yang akan digunakan untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri nanti.
Salah satu nasabah, Aliyah mengatakan datang ke kantor pegadaian untuk mengambil perhiasan emas berupa cincin. Sebelumnya Aliyah mengaku telah menggadaikan perhiasan tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Ke sini mau ambil cincin. Belum ada satu bulan saya gadaikan, sekarang saya ambil untuk hari raya nanti,” kata Aliyah kepada Bacaini.id, di kantor pegadaian, Jumat, 14 April 2023.
Sementara itu di lokasi dan tempat yang sama, Kepala Pegadaian Cabang Kediri, Kristianto mengungkapkan bahwa memasuki minggu keempat Ramadan, nasabah mulai banyak yang menebus perhiasan emas. “Rata-rata per hari bisa ada 60 orang nasabah yang datang untuk menebus perhiasan,” kata Kristianto.
Menurutnya, hal ini sudah terjadi sejak awal bulan Ramadan dan jumlah ini meningkat dibandikan dengan hari-hari biasanya, antara 20 sampai 30 orang nasabah. Selain itu, tahun sebelumnya pada momen yang sama justru banyak nasabah mengadaikan perhiasan emas.
“Sebelumnya banyak yang datang menggadaikan perhiasan emas. Ada yang untuk modal usaha, ada juga yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya.
Lebih lanjut disebutkan Kristianto, pertumbuhan outstanding loan tahun ini naik dibanding tahun lalu. Hingga bulam Maret kemarin, outstanding loan naik sekitar 6,8 persen senilai Rp112 Miliar.
“Tahun lalu di bulan yang sama hanya tiga persen atau outstanding loan sebesar Rp98 Miliar,” sebutnya.
Kristianto menambahkan, pertumbuhan outstanding loan tahun ini cukup bagus tidak lepas dari adanya kebijakan pemerintah yang telah membuka regulasi perbankan sejak Indonesia memasuki masa endemi Covid 19.
Penulis: Novira