Bacaini.id, KEDIRI – Kekerasan pada anak dan angka stunting saat ini tengah menjadi perhatian khusus dari Pemerintah Kota Kediri. Dua hal tersebut dirasa penting untuk diselesaikan secara bersama-sama.
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar menyampaikan bahwa untuk menyelesaikan dua hal penting tersebut butuh kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk dari PKK. Hal itu diungkapkan saat menghadiri acara peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-51.
“Terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin selama ini serta banyak juga insight dari PKK untuk Pemkot Kediri. Dengan masukan itu kita bisa bergerak lebih besar dan membawa dampak positif. Di PKK juga ada edukasi di masyarakat mengenai banyak hal,” ujarnya pada kegiatan yang berlangsung di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Jumat, 17 Maret 2023.
Abdullah Abu Bakar mengatakan kasus kekerasan pada anak ini seperti fenomena gunung es. Dibutuhkan komitmen dan kolaborasi untuk memberantas kasus kekerasan pada anak. Untuk itu, Pemkot Kediri bersama berbagai pihak juga telah mendeklarasikan pencegahan kekerasan pada anak.
Di Kota Kediri, lanjutnya, anak-anak harus dilindungi agar dapat bermain dengan senang dan mendapat pendidikan yang layak. Wali Kota Kediri itu juga menyampaikan harapannya di hadapan semua pihak yang hadir dalam peringatan HKG hari ini
“Saya berharap bapak ibu semua dan organisasi wanita juga ikut menjadi pelindung bagi anak-anak. Bahkan baru-baru ini Bapak Presiden mengeluarkan peraturan untuk penghapusan kekerasan pada anak. Ini masalah serius yang harus segera kita selesaikan bersama,” ungkapnya.
Selain kekerasan pada anak, Abdullah Abu Bakar juga mengajak semua pihak yang hadir untuk ikut berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah stunting di Kota Kediri. Masalah stunting ini, menurutnya sangat kompleks sehingga butuh kerja keras untuk menyelesaikannya.
Dalam hal ini, Pemkot Kediri bersama PKK terus memberikan edukasi mengenai pencegahan stunting dan pemenuhan gizi bagi anak. Pemkot Kediri juga harus memiliki data stunting agar bisa mengintervensi melalui kebijakan, misalnya dengan memberikan asupan gizi kepada anak-anak melalui tukang sayur.
“Kita asup ibunya untuk memasakkan anaknya setiap hari. Kita beri gizi-gizi apa saja yang harus dimasukkan. Kita tanggung bersama nanti PKK yang ngontrol, tukang sayurnya kita beri datanya untuk mengantar asupan makanan bagi anak stunting. Kita akan gandeng semua pihak yang ada di Kota Kediri,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua TP PKK Kota Kediri, Ferry Silviana Abu Bakar menambahkan, sesuai amanat dari Ketua TP PKK Pusat bahwa PKK di semua level salah satunya harus turut serta aktif dalam penyelesaian stunting. Kader sebagai ujung tombak harus menguprade pengetahuan mengenai stunting.
“Saya punya harapan besar kader ini sesuai standar. Jadi bisa pas ketika mendiagnosa apakah ada anak yang masuk kategori stunting. Cara mengukurnya sederhana, tapi harus presisi. Kalau salah datanya bisa tidak valid,” jelas perempuan yang akrab disapa Bunda Fey itu menambahkan.
Turut hadir, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, para Ketua Organisasi Wanita di Kota Kediri, Kepala OPD terkait, Camat, dan pengurus PKK baik di tingkat Kota, Kecamatan, dan Kelurahan. Dalam kegiatan ini juga diserahkan hadiah dan penghargaan bagi pemenang lomba.**