Bacaini.id, TRENGGALEK – Cuaca ekstrem dalam beberapa bulan terakhir membuat sejumlah wilayah di Jawa Timur rawan terjadinya bencana hidrometeorologi. Potensi bencana yang paling mungkin terjadi adalah tanah longsor dan banjir akibat cuaca hujan.
Mendapati hal itu, Kepala Kantor SAR (Search and Rescue) Surabaya, Muhamad Hariyadi mengimbau kepada masyarakat di Jawa Timur untuk mewaspadai terjadinya hingga dampak dari bencana hidrometeorologi.
“Ramalan BMKG, cuaca ekstrem masih bisa terjadi karena saat ini kondisi cuaca tidak menentu. Masih sering terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat. Kami terus berkoordinasi dengan BMKG,” kata Hariyadi, Sabtu, 25 Februari 2023.
Selain itu, pihaknya juga terus berupaya mempersiapkan personel sekaligus kesiapan peralatan untuk tim sebagai bekal dalam melakukan penanganan dampak cuaca ekstrem yang masih berpotensi melanda sejumlah wilayah di Jawa Timur.
“Kami juga sudah mengecek persiapan di pos Basarnas Trenggalek, terkait kesiapan peralatan pertolongan penanggulangan kebencanaan,” terangnya.
Untuk memaksimalkan potensi SAR, Kantor SAR Surabaya juga menggalakkan pelatihan-pelatihan dengan sasaran kelompok relawan bencana bahkan hingga menjamah berbagai komunitas tertentu.
Menurut Hariyadi, potensi SAR dinilai sangat membantu petugas dalam melakukan upaya penanggulangan bencana di suatu wilayah. Terlebih ketika harus melakukan penanggulangan bencana di lokasi dengan medan yang sulit.
“Kita tetap berkomunikasi dengan komunitas,” imbuhnya.
Sepanjang tahun 2022 kemarin Kantor SAR Surabaya telah melakukan 175 kali operasi pencarian dan penyelamatan. Jumlah tersebut termasuk dalam operasi dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang dan tanah longsor.
Sementara untuk Basarnas Pos Sar Trenggalek yang membawahi 13 kabupaten/kota, telah melaksanakan operasi SAR sebanyak 38 kali.
Penulis: Aby
Editor: Novira