• Login
  • Register
Bacaini.id
Friday, July 4, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Kisah Pria di Tulungagung Dipasung Rantai Besi 10 Tahun

ditulis oleh Editor
27/12/2022
Durasi baca: 3 menit
531 6
0
Kisah Pria di Tulungagung Dipasung Rantai Besi 10 Tahun

Kondisi AS saat ditemui di rumahnya. Foto: Bacaini/Setiawan

Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Sudah 10 tahun lebih AS, warga Desa Kendal, Kecamatan Gondang, Tulungagung hidup dengan kaki terpasung rantai besi. Pemasungan itu merupakan permintaannya sendiri setelah dia mengalami depresi berat sejak usia 14 tahun.

Tak jauh dari Kantor Desa Kendal, Kecamatan Gondang, Tulungagung terdapat sebuah rumah yang terkesan tertutup. Ketika memasuki rumah tersebut, hanya ada sedikit cahaya yang masuk melalui celah ventilasi udara.

Di salah satu sudut ruangan, terlihat AS yang sedang tidur di atas ranjang. Kaki kanannya terikat rantai besi berukuran cukup besar. Sekilas, pria 30 tahun itu tidak berbeda dengan orang lain pada umumnya. Bahkan secara fisik, pria berjenggot tebal ini memiliki postur tubuh tinggi tegap.

“Iya rantai ini memang saya sendiri yang meminta untuk dipasang di kaki saya,” kata AS menjawab pertanyaan reporter Bacaini.id, Selasa, 12 Desember 2022.

Namun ketika disinggung alasan meminta dipasung, AS mengutarakan jawaban yang tidak nyambung. Diduga jawaban ngelantur itu terlontar saat dia mengalami halusinasi. “Alasannya, saya mau nandur tembakau, nanti tembakaunya saya rokok,” begitu kata-kata yang keluar dari bibirnya.

Tasminah, ibu kandung AS menceritakan awal mula anak laki-lakinya itu mengalami depresi sekitar tahun 2006. AS yang masih duduk di bangku SMP tiba-tiba mengeluh sakit pada kedua matanya. Saat diperiksakan ke dokter, mata AS harus dilakukan operasi akibat katarak.

Entah apa yang terjadi, sekitar satu tahun paska operasi mata, AS mengalami depresi. Mirisnya, kondisi itu terus berlangsung sampai menginjak usia 30 tahun sekarang ini dan tidak kunjung sembuh.

“Mungkin saat sakit mata itu kan dia tidak bisa melanjutkan sekolah, akhirnya mikir berat sampai depresi,” ujar Tasminah yang didampingi oleh suaminya.

Perempuan paruh baya itu mengungkapkan, sejak mengalami depresi, AS ditempatkan di rumah bagian depan dengan kaki terikat. Hal ini terpaksa dilakukan demi kebaikan AS sendiri karena menurut Tasminah, anaknya itu terkadang mendatangi rumah tetangga dan membuat mereka takut.

“AS dipasung dengan rantai sudah lebih dari 10 tahun. Kalau tidak diikat, dia akan keluar rumah dan bahkan sempat tidak pulang,” ungkapnya.

Meski begitu, AS yang merupakan anak bungsu itu, tidak selalu dipasung. Ketika sore hari, Tasminah sebagai orang tua mengizinkan anaknya keluar di teras rumah hanya untuk sekedar ngopi dan merokok bersama bapaknya.

“Untuk makan tetap kami penuhi tiga kali sehari. Makanannya saya antar, gantian sama bapaknya. Setiap sore dia juga dimandikan bapaknya, malam hari saat tidur juga ditemani,” terangnya.

Ibu kandung AS itu mengungkapkan bahwa pemasungan dilakukan juga atas permintaan anaknya sendiri. Bahkan ketika bapaknya lupa mengikat kakinya, dia sendiri yang mengingatkan bapaknya.

“Ketika kondisi AS sudah mulai tidak stabil, dia langsung meminta untuk diikat dengan rantai,” aku Tasminah.

Perjuangan keras Tasminah dan keluarga untuk kesembuhan AS juga tidak bisa disepelakan. Tangan yang terlihat keriput itu menjadi saksi bisu perjuangan Tasminah merawat merawat anak bungsungnya itu.

Setidaknya sudah dua kali AS dibawa ke RSJ Lawang, Malang untuk dilakukan rawat inap selama dua minggu. Tetapi sayangnya AS tidak juga menunjukan perkembangan yang signifikan.

“Memang belum bisa disembuhkan, tapi kondisinya berangsur membaik, emosinya juga stabil,” ujarnya.

Saat ini kebutuhan AS hanya obat yang harus selalu tersedia. Pihak desa juga telah membantu menyediakan obat untuknya. Selain itu, kebutuhan ekonomi keluarga Tasminah juga sudah dibantu oleh pemerintah karena terdata sebagai keluarga tidak mampu.

“Biasanya setiap bulan pasti ambil obat di bidan desa. AS biasanya mengonsumsi obat dua kali sehari, agar kondisinya tetap stabil,” imbuh Tasminah.

Penulis: Setiawan
Editor: Novira

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: Tulungagung
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Jumlah Transgender di Indonesia 43 Ribu Jiwa: No 4 di Asia

Jumlah Transgender di Indonesia 43 Ribu Jiwa: No 4 di Asia

Wamen UMKM Dorong Rengginang Situbondo Go Internasional

Wamen UMKM Dorong Rengginang Situbondo Go Internasional

Sekolah di Jombang Hanya Dapat 2 Siswa di Penerimaan Siswa Baru

Sekolah di Jombang Hanya Dapat 2 Siswa di Penerimaan Siswa Baru

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15385 shares
    Share 6154 Tweet 3846
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16587 shares
    Share 6635 Tweet 4147
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10860 shares
    Share 4344 Tweet 2715
  • Ujian Pertama eks Bupati Blitar Sepulang Ibadah Haji

    616 shares
    Share 246 Tweet 154
  • Sound Horeg Haram, Ini Alasan Fatwa Ponpes Besuk Pasuruan

    704 shares
    Share 282 Tweet 176

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist