Bacaini.id, JOMBANG – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Jombang menggelar peringatan haul KH Abdurahman Wahid ke-13 di halaman kantor PWI Jalan Wahid Hasyim. PWI mendorong pemerintah menetapkan bulan Desember sebagai bulan Gus Dur dan menjadikan sebagai Pahlawan Rakyat.
Menggandeng Forum Komunitas Masyarakat Jombang kegiatan digelar sederhana. Sebelum melakukan penganugerahan mereka menggelar doa dan kirim doa. “Dari hasil testimoni sahabat dan sejumlah tokoh sudah sepantasnya agar bulan Desember ditetapkan menjadi bulan Gus Dur,“ ujar Yusuf Wibisono, ketua pelaksana Haul Gus Dur ke-13 kepada Bacaini.id, Minggu, 18 Desember 2022.
Sebelum penganugerahan Pahlawan Rakyat, sejumlah tokoh dan sahabat Gus Dur memberikan testimoni keistimewaan Gus Dur, termasuk para wartawan Jombang. Banyak kenangan dan pengalaman para wartawan Jombang yang tersimpan dengan Gus Dur.
Yusuf Wibisono mengungkapkan berdasarkan pengalaman pribadinya, Gus Dur sangat dekat sekali dengan wartawan di Jombang. Dengan segala keunikan dan karomahnya hingga Gus Dur selalu menjadi inspirasi bagi para jurnalis.
“Gus Dur itu kuat dengan literasinya. Beliau jurnalisnya jurnalis, karena tulisan-tulisanya beliau sangat menginspirasi bagi kami,” kata Yusuf Wibisono saat membuka acara Haul Gus Dur. Wartawan senior itu juga menerangkan bahwa tak bisa dipungkiri Gus Dur merupakan salah satu jurnalis yang patut menjadi tauladan. Sejak dilengserkan dari Presiden Gus Dur aktif menulis dikolom opini majalah Tempo.
“Gus Dur itu jurnalis aktif, selain buku beliau juga aktif menulis di majala Tempo pada waktu itu. Tulisannya sangat tajam dan kritis,” papar Yusuf yang menjabat Wakil Ketua PWI Jombang.
Dia juga membagikan hiruk-pikuk saat peliputan kabar duka wafatnya Gus Dur pada 30 Desember 2009 lalu. Salah satu hal yang paling berkesan bagi wartawan Jombang yakni ketika harus menerima kenyataan kehilangan Gus Dur untuk selamanya.
Maka pada momen ini PWI Jombang bersama masyarakat lintas agama dan budaya di Jombang menetapkan sebagai Gus Dur sebagai pahlawan rakyat. Selain itu, PWI Jombang juga mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang agar bulan Desember sebagai ‘Bulan Gus Dur’.
H. Suudi Yatmo Ketua FKMJ (Forum Komunikasi Masyarakat Jombang) yang hadir di acara itu mengibaratkan Gus Dur sebagai orang aneh. “Waktu sakit dan dirawat di Rumah Sakit Surabaya masih saja bisa bercanda dan menganggap dirinya sehat dan tidak sakit, hingga minta pulang ke Tebuireng. Ini aneh, padahal secara medis beliau ini sakit,” terangnya.
Menurutnya Gus Dur juga menyimpan karomah yang dapat diambil hikmahnya. Tak heran jika banyak orang menganggap Gus Dur sebagai wali ke-10 di Indonesia.
Keteladan yang pernah dilakukan Gus Dur untuk menyatukan bangsa patut dipertahankan dan disebarluaskan kepada generasi muda saat ini. “Semoga kegiatan ini bukan akhir. Namun, bagaimana kita bisa meneladani Gus Dur dan meneruskan kepada generasi muda saat ini,” pungkasnya.
Penulis: Syailendra
Editor: HTW
Tonton video: