Bacaini.id, KEDIRI – Puluhan orang peserta mengikuti pelatihan pengelasan yang diselenggarakan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (Dinkop UMTK) Kota Kediri. Pelaksanaan pelatihan Prodamas Plus Tahun Anggaran 2022 ini akan berlangsung selama 10 hari.
Kepala Dinkop UMTK Kota Kediri, Bambang Priyambodo mengatakan ada sebanyak 70 peserta yang mengikuti pelatihan pengelasan di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang ada di Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
“Peserta pelatihan merupakan usulan dari masing-masing RT di sejumlah Kelurahan. Akhirnya bisa kita realisasikan sekarang dan akan berlangsung selama 10 hari,” kata Bambang di lokasi pelatihan, Selasa, 13 Desember 2022.
Bambang menyebutkan, ada dua tujuan yang ingin dicapai dengan dilaksanakannya kegiatan pelatihan ini. Pertama, untuk membekali peserta dengan skill yang dapat menjadi bekal untuk merintis usaha baru.
Sedangkan yang kedua, pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan tenaga siap kerja yang dapat memenuhi kriteria yang dibutuhkan oleh industri. Menurut Bambang, ini menjadi momen yang tepat karena permintaan produk pengelasan bisa dibilang sedang meningkat.
“Sebagai contoh, banyak pemilik rumah butuh pagar besi, kanopi dan masih banyak lagi lainnya. Artinya, permintaan produk pengelasan ini bisa dibilang terus meningkat,” terangnya.
Lebih lanjut, Bambang menambahkan bahwa dalam pelatihan pengelasan ini pihaknya menghadirkan insruktur yang sarat pengalaman dengan harapan mampu mengajarkan teknik-teknik pengelasan yang sesuai dengan standar industri.
“Instrukturnya seorang welding inspector bersertifikat yang pernah bekerja di perusahaan tambang multinasional. Kami harapkan dapat menggembleng peserta dengan skill pengelasan yang bagus,” tandasnya.
Sementara itu, M. Rifqi Alimuddin, selaku instruktur pelatihan mengatakan antusias peserta pelatihan sangat luar biasa. Mulai mereka yang belum mengerti teknik pengelasan sampai mereka yang sudah punya skill dasar pengelasan.
“Mungkin karena pelatihan pengelasan ini masih jarang, jadi semangat mereka sangat luar biasa,” kata Rifqi disela kegiatan pelatihan.
Menurutnya, hal itu terlihat dari beberapa peserta yang usianya sudah tidak muda dan bahkan mahir tetapi masih ingin belajar pengelasan dengan metode berbeda. Rifqi menyebutkan, materi dan praktek yang diajarkan kepada peserta mulai dari cara pengelasan benda uji tipis hingga benda uji tebal.
“Yang pasti bagaimana teknik las yang baik dan hasilnya bagus, namun tetap memperhatikan aspek keselamatan kerja sebagai prioritas,” pungkasnya.(ADV)