Bacaini.id, JOMBANG – Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab memberangkatkan ekspor perdana rajangan daun talas dari Kabuh ke Australia, Rabu, 02 Nopember 2022. Pemberangkatan eksport perdana ini dilakukan dari kantor Kecamatan Kabuh menuju pelabuhan.
Sebanyak 700 ton pertahun permintaan dari Australia. Selain bupati, Forkopimda Jombang Anggota DPRD Kabupaten Jombang, Kepala Bea Cukai Kediri dan Kepala OPD terkait. “Saya sangat mengapresiasi petani di kecamatan Kabuh yang sudah membudidayakan talas yang memiliki nilai ekonomis dan merupakan salah satu komoditas ekspor ini”, kata Bupati Jombang Mundjidah Wahab.
Untuk ekspor perdana yang dilakukan Kabupaten Jombang pada hari sebanyak 7,5 ton (satu kontainer) senilai Rp. 250.000.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah). Apabila 1 kontainer berisi 7,5 ton dan kebutuhan eksport setahun sejumlah 700 ton bisa dipenuhi, maka nilai ekspor bisa menyampai Rp. 23,33 milyar.
Pemerintah mengaku sangat bangga dan mengapresiasi kegiatan ekonomi pemberangkatan ekspor perdana rajangan daun talas dari Kabuh ke Australia. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan nilai ekonomi tanaman yang banyak ditemui di perkebunan warga melalui Gapoktan yang selama ini sudah dibina oleh dinas.
Bupati berharap budidaya talas ini juga dikembangkan di kecamatan lain di Kabupaten Jombang. Pemerintah Daerah siap untuk mendukung dan mengajak masyarakat untuk mulai mengembangkan budidaya talas.
“Saya meminta kepada dinas terkait untuk memfasilitasi masyarakat dalam pembudidayaan talas sampai proses pemasarannya atau ekspornya, bila perlu dilakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahan besar dan eksportir besar agar dapat mendongkrak pendapatan dan kesejahteraan petani serta meningkatkan perekonomian masyarakat Jombang pada umumnya, dalam upaya mendukung tercapainya visi bersama mewujudkan Jombang yang berkarakter dan berdaya saing,” harap Bupati Mundjidah Wahab.
Sementara itu Ir. Muhammad Roni, MM, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang mengatakan potensi tanaman talas di kota santri ini cukup besar terutama di daerah Kabuh dan Wonosalam.
Talas adalah tanaman yang biasa tumbuh di pinggir sungai, hutan dan hampir di semua wilayah di Kabupaten Jombang, selain itu talas juga bisa dibudidayakan di lahan sawah.
Bagi sebagian orang, tanaman talas mungkinkan dipandang tidak lebih sebagai tanaman liar atau malah pengganggu lingkungan. Padahal selain bisa dikonsumsi, tanaman ini juga bisa menjadi lahan usaha dengan keuntungan yang menjanjikan.
Tanaman talas mudah dibudidayakan. Selain umbinya, talas juga bisa dimanfaatkan daunnya untuk komoditas eksport. Daun talas dapat digunakan pada industri rokok sebagai pengganti tembakau ataupun campuran tembakau untuk produk rokok herbal dan teh herbal.” Jelas Kadis Pertanian sambil menyebut yang talas yang dimaksud adalah jenis talas beneng.
Daun talas diekspor dalam bentuk rajangan kering. Cara memproses rajangan, daun talas yang sudah dipanen dibersihkan terlebih dahulu, lalu didiamkan selama dua hari hingga berwarna kuning. Setelah itu dirajang, lalu dikeringkan selama 2 hari di bawah terik matahari. Kemudian siap kemas dan diekspor.
“Sudah ada petani di kecamatan Kabuh, Sumobito dan Mojoagung yang melakukan perajangan daun talas”, pungkasnya.
Penulis: Syailendra