Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Seorang warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung ditangkap polisi karena memelihara musang. Belakangan diketahui jika musang tersebut bukan sembarangan.
Pria berinisial SS ini ditangkap polisi pada Rabu, 16 November 2022 dan langsung dijebloskan ke tahanan. Dia akan menjalani masa tahanan hingga 20 hari ke depan.
Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Tulungagung, Agung Tri Radityo mengatakan penangkapan ini dilakukan setelah Kepolisian Daerah Jawa Timur mendapati SS tengah memelihara tiga ekor musang. Bukan sembarang musang, satwa yang dipelihara SS adalah Binturung (Arctictis binturong), jenis musang bertubuh besar anggota suku Viverridae.
“Binturong merupakan satwa dilindungi. Saat ini terdakwa sudah dilimpahkan kepada kami,” kata Agung Tri kepada Bacaini.id, Rabu, 16 November 2022.
Agung menjelaskan perkara ini sebenarnya ditangani Polda Jatim. Namun karena lokasinya berada di Tulungagung maka penanganannya dilimpahkan ke Kejaksaan Tulungagung. SS diduga melanggar pasal 40 ayat 2 juncto pasal 21 ayat 2 huruf a UU No 5 Tahun 90 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem. “Untuk barang bukti ada tiga ekor binturong yang saat ini sudah di BKSDA Provinsi Jatim,” tambahnya.
Hasil pemeriksaan sementara menyebutkan jika SS mendapatkan satwa langka itu dari pedagang keliling di Pasar Hewan Beji Tulungagung. SS membeli 3 ekor binturong dengan harga satu juta per ekor.
Sayang penjualnya tidak bisa dilacak karena berpindah tempat. Namun polisi masih terus memburunya.
Berdasarkan Red List IUCN, binturong masuk dalam hewan dengan status vulnerable atau rentan akibat adanya penurunan jumlah populasi yang diperkirakan lebih dari 30% selama 18 tahun terakhir (tiga generasi). Di Indonesia sendiri, spesies ini termasuk dalam satwa yang dilindungi yang diatur dalam UU no. 7 tahun 1999.
Di desa-desa pinggiran hutan, binturong sering dipelihara sebagai hewan kesayangan (pet). Orang menangkapnya ketika hewan ini masih kecil dan membiasakannya dengan kehidupan manusia. Dengan pemeliharaan yang baik, binturong dapat mencapai usia 20 tahun dalam tangkaran.
Sejalan dengan berkembangnya perdagangan, satwa ini diperjual belikan di pasar-pasar burung di kota. Selain itu binturong juga diburu untuk diambil kulitnya yang berbulu tebal dan dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional.
Ancaman lain datang dari kerusakan lingkungan di hutan-hutan wilayah tropis sebagai akibat pembalakan yang serampangan. Hancurnya hutan mengakibatkan rusaknya habitat binturong, sehingga populasinya di alam terus menurun.
Penulis: Setiawan
Editor: HTW
Tonton video: