Bacaini.id, KEDIRI – Mulai saat ini, Kota Kediri memiliki Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) dan Sekolah Lansia Tangguh (SELANTANG). Peluncuran dan pembukaan sekolah ini dilakukan oleh Ketua TP PKK Kota Kediri, Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar.
Bertempat di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Selasa, 13 September 2022, perempuan yang akrab disapa Bunda Fey ini mengatakan bahwa pilot project SOTH di Kota Kediri terletak di Kelurahan Sukorame sementara SELANTANG di Kelurahan Pesantren.
“Saya senang sekali DP3AP2KB meneruskan kegiatan ini di Kota Kediri setelah diinisiasi oleh BKKBN Provinsi Jatim. Saya harap sekolah ini segera bisa diterapkan pada semua kelurahan di Kota Kediri. Manfaatnya sungguh luar biasa sekali mengikuti sekolah ini,” ujar Bunda Fey.
Bunda Fey menjelaskan, pada SOTH ini para orang tua akan mendapat materi yang sangat lengkap. Banyak hal yang akan dibahas, mulai dari parenting, gizi, stunting hingga ekonomi.
Apalagi isu mengenai stunting ini menjadi isu strategis nasional yang harus diselesaikan bersama-sama. Dengan mengikuti SOTH, diharapkan dapat tercipta generasi hebat dan unggul di Kota Kediri.
“Sebelumnya saya juga menggagas sekolah perempuan. Jadi mulai pra nikah hingga menjadi orang tua ini ada sekolahnya. Ibu-ibu harus mengikuti materi yang diberikan dengan sungguh-sungguh,” pintanya.
Sedangkan tujuan dibukanya SELANTANG, istri Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar ini menjelaskan bahwa pemerintah ingin mempersiapkan lansia-lansia yang mandiri. Selama mengikuti sekolah ini, lansia akan memiliki rutinitas baru, sehingga bisa semakin berdaya dan sehat diusia senja.
“Pada periode usia lanjut, mereka tidak lagi menjadi beban siapapun. Mereka bisa menghabiskan masa senja dengan sehat, produktif dan bisa mengerjakan apa saja di rumah. Ini program yang sangat bagus,” ungkap Bunda Fey.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa SOTH ini bertujuan untuk menciptakan generasi emas seperti visi Indonesia di tahun 2045. Pola asuh pada 1000 hari pertama kelahiran sangat menentukan. Sebab 80 persen perkembangan otak terjadi pada periode tersebut.
Sementara untuk SELANTANG lansia diajarkan untuk lebih produktif. Pada tahun 2045 diperkirakan jumlah lansia mencapai 20 persen dari jumlah penduduk di Indonesia.
“Kita inisiasi ini untuk mewujudkan visi Indonesia di tahun 2045. Serta untuk menyiapkan lansia agar lansia di Indonesia ini seperti di luar Negeri dan lebih produktif,” ujarnya.
Sementara itu dalam SOTH akan diikuti sekitar 30 peserta di Kelurahan Sukorame. Nantinya para peserta akan mendapatkan materi dalam 14 kali pertemuan. Untuk SELANTANG diikuti 30 peserta di Kelurahan Pesantren.
Para lansia akan mengikuti kelas sebanyak 12 kali pertemuan. Pada SELANTANG akan diisi materi tujuh dimensi lansia tangguh. Yakni, spiritual, sosial, emosional, fisik, intelektual, profesional dan vokasional serta lingkungan.**