Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Siapa sangka di Tulungagung masih ada orang berjiwa sosial tinggi seperti Widyarti. Warga Desa Notorejo, Kecamatan Gondang ini secara sukarela menjadikan rumahnya sebagai panti jompo bagi lansia yang hidup sebatang kara.
Perempuan yang akrab disapa Widya ini mengatakan bahwa rumahnya sudah menjadi tempat penampungan lansia sejak tahun 2018 silam. Rumah penampungan lansia ini digagas bersama dengan teman-teman komunitasnya yang juga berkecimpung di dunia sosial.
Namun karena mereka juga memiliki kesibukan masing-masing, akhirnya tinggal Widya saja yang sampai saat ini terus merawat para lansia di rumah penampungan miliknya yang diberi nama Panti Tresno Rahayu.
“Rumah ini dulunya milik ibu saya yang sudah lama kosong. Sekarang rumahnya saya tempati sekaligus menjadi tempat bagi para lansia yang hidup sebatang kara. Dulu setidaknya ada 10 lansia yang kami rawat tapi sekarang hanya tinggal empat,” kata Widya kepada Bacaini.id, Kamis, 4 Agustus 2022.
Menurutnya, enam lansia yang sebelumnya pernah dia rawat, empat diantaranya kini sudah diminta oleh Griya Lansia yang berada di Malang. Sedangkan satu lansia lainnya sudah menempati rumah dari pihak desa dan satunya lagi sudah meninggal dunia.
Lansia yang berada di Panti Tresno Rahayu ini juga berasal dari sejumlah daerah di luar Tulungagung. Seperti Minah (52) yang berasal dari Kota Bekasi, dia selalu digusur Satpol PP karena tidak memiliki tempat tinggal.
Lalu Sumiyati (70) dari Kediri, yang sudah tidak memiliki tempat tinggal. Kemudian dua lansia lainnya, Muka dan yang saat ini kondisinya hanya bisa berjalan pelan, duduk atau berbaring di kasur.
“Tapi empat orang lansia ini hidup secara gotong royong. Kadang mereka juga membantu saya untuk menyapu dan beberapa pekerjaan rumah tangga yang mereka mampu untuk tetap berkegiatan,” terangnya.
Perempuan 39 tahun itu tidak menampik bahwa dia seringkali mengalami kesulitan selama merawat para lansia. Misalnya keluar panti tanpa pamit. Hal itu sangat membuatnya khawatir, karena mereka sudah pikun.
“Itu pernah kejadian dan saya tidak tahu. Ternyata beliau ke rumah tetangga untuk mengambil mangga. Sulitnya tidak sebanding dengan betapa senangnya saya ketika melihat mereka masih bisa tersenyum dengan kondisi mereka diusia senja ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut Widya berharap bisa memiliki panti asuhan bagi lanisa di atas tanah miliknya sendiri, karena sementara ini dia menggunakan rumah orang tuanya. Saat ini Widya sudah mulai mencicil untuk membuat panti jompo di atas tanah miliknya sendiri.
“Alhamdulillah dari keluarga saya juga mendukung, apalagi suami saya. Dia juga ikut mengelola panti lansia ini,” pungkasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira