Bacaini.id, KEDIRI – Warga Desa Sumbercangkring, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, menggelar Tradisi Bari’an, Sabtu, 30 Juli 2022. Tradisi ini dipercaya sebagai cikal bakal Desa Sumbercangkring sejak 1 Muharram 1325 Hijriah/1907 Masehi.
Tradisi Bari’an diawali dengan mengarak 70 tumpeng oleh warga dan puluhan santri Pondok Pesantren Pari Ulu. Selanjutnya, warga menggelar doa bersama di tanah yang konon dipercaya sebagai cikal bakal Desa Sumbercangkring. Di tanah desa yang merupakan pemekaran dari Desa Wonojoyo inilah, tumpeng tersebut kemudian disantap bersama oleh warga.
Pengasuh Ponpes Pari Ulu, KH. Mustain Anshori mengatakan, selain memperingati 1 Muharram, Tradisi Bari’an juga menjadi upaya warga untuk kembali membangkitkan sejarah masa lampau sekaligus terus melestarikan tradisi tersebut.
“Tradisi ini sebagai wujud rasa syukur warga sehingga kami harus terus melestarikan tradisi ini dari generasi ke generasi,” kata KH. Mustain Ansori usai melakukan doa bersama, Sabtu, 30 Juli 2022.
Menurutnya, Tradisi Bari’an menjadi momen mengenang jasa pahlawan, termasuk siapapun yang dipercaya membuka wilayah di Desa Sumbercangkring. Sedangkan makna dari acara tumpengan adalah bentuk rasa syukur agar Indonesia menjadi negara yang makmur.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya, caranya dengan terus melestarikan tradisi ini,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Desa Sumbercangkring sendiri memiliki tiga dusun, yakni Dusun Sumbercangkring, Sumberagung dan Babadan. Konon nama-nama itu lahir karena banyaknya sumber mata air di kawasan ini.
Penulis: AK.Jatmiko
Editor: Novira