• Login
  • Register
Bacaini.id
Tuesday, October 14, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Kerawanan Pangan Menghantui 10 Desa di Tulungagung

ditulis oleh Editor
11/07/2022
Durasi baca: 2 menit
506 32
0
Kerawanan Pangan Menghantui 10 Desa di Tulungagung

Seseorang sedang menuangkan beras. Foto: Bacaini/Setiawan

Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Puluhan desa di Tulungagung masuk dalam wilayah desa rawan pangan. Hal ini disebabkan karena puluhan desa tersebut minim sekali hasil pertanian yang mengakibatkan keterbatasan pasokan pangan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Tulungagung, Agus Siswantoro mengatakan, setidaknya ada 10 desa yang berada di Kecamatan Pagerwojo dan Sendang yang masuk desa rawan pangan.

“Desa yang masuk rawan pangan di Tulungagung tidak sampai pada taraf paceklik pangan. Masyarakat di sana masih memiliki cadangan pangan, namun jika tidak ditangani secara benar, maka akan terjadi kerawanan pangan yang jauh lebih buruk,” ujar Agus kepada Bacaini.id, Senin, 11 Juli 2022.

Agus menjelaskan, ada beberapa faktor penyebab 10 desa tersebut sampai mengalami rawan pangan. Diantaranya, faktor pasokan pangan yang kurang, faktor produksi pertanian yang minim dan faktor geografis, di mana wilayah tersebut sulit untuk ditanamai tanaman pertanian.

“Kami memasukan desa rawan pangan dengan acuan ketersediaan beras atau padi. Sedangkan di desa tersebut masih banyak masyarakat yang mengkonsumsi jagung dan ketela untuk makanan pokok mereka,” jelasnya.

Disebutkannya seperti di wilayah Kecamatan Pagrwojo yang kurang baik untuk menanam padi. Akhirnya masyarakat memanfaatkan lahan untuk menanam rumput gajah. Kondisi itu juga diperparah karena masyarakat masih menggunakan sistem pengairan sawah tadah hujan daripada irigasi teknis.

“Karena saat ini siklus hujan tidak bisa diprediksi. Tentu jika tetap menggunakan sistem irigasi tadah hujan, maka besar kemungkinan panen padi hanya akan terjadi satu tahun sekali,” paparnya.

Namun, Agus juga telah menyiapkan pasokan cadangan beras di Tulungagung sebanyak 17, 5 ton. Cadangan ini disiapkan untuk mengatasi kerawanan pangan baik akibat bencana alam ataupun masalah teknis yang terjadi di masyarakat.

“Cadangan pangan ini digunakan apabila terjadi gagal panen dengan jumlah yang cukup banyak, terjadi paceklik pangan berkepanjangan hingga cadangan sebagai persiapan jika terjadi bencana alam,” pungkasnya.

Penulis: Setiawan
Editor: Novira

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: desa rawan panganDinas Ketahanan Pangan TulungagungPemkab Tulungagung
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Desa adat di Indonesia

Apa itu Desa Adat? Ini 6 Di antaranya yang Lestari Hingga Kini

Penyerahan SK pengangkatan PPPK Blitar

275 PPPK Terima SK Pengangkatan, Pemkab Blitar Optimalkan Tenaga Fungsional

Wawali Blitar Elim Tyu Samba ngambek

Wawali Blitar Ngambek: Kok Saya Tak Diajak Rembugan Soal Mutasi?

  • Wawali Blitar Elim Tyu Samba ngambek

    Wawali Blitar Ngambek: Kok Saya Tak Diajak Rembugan Soal Mutasi?

    588 shares
    Share 235 Tweet 147
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15590 shares
    Share 6236 Tweet 3898
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16621 shares
    Share 6648 Tweet 4155
  • MTV Putuskan Berhenti Bermusik Setelah 40 Tahun Hibur Dunia

    570 shares
    Share 228 Tweet 143
  • Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2925 shares
    Share 1170 Tweet 731

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist