Bacaini.id, JOMBANG – Paska penggerebekan Muhammad Subchi Azal Tsani alias MSAT, pihak Pesantren Shiddiqiyyah memilih untuk menutup diri. Pihaknya mengaku tengah mempersiapkan tim kuasa hukum untuk mendampingi MSAT menjalani proses hukum.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Shiddiqiyyah (DPP Orshid), Joko Hermanto mengatakan keluarga MSAT sekaligus pengasuh pesantren yakni Kiai Muktar Mukti dan istrinya, saat ini sudah berada di pesantren setelah mendampingi MSAT ke Mapolda Jawa Timur.
“Sesuai dengan janji Mbah Yai untuk mengantarkan Mas Bechi (MSAT) ke Polda. Saat itu sedang tidak berada di dalam pesantren dan dipanggil pulang,” ujar Joko, kepada Bacaini,id Sabtu malam, 9 Juli 2022.
Joko menjelaskan, janji mengantarkan MSAT ke Mapolda sudah dipenuhi pihak keluarga pada saat ratusan petugas melakukan penjemputan paksa pada Kamis, 7 Juli 2022. Setelah menyerahkan kepada petugas, pengasuh pesantren dan istrinya itu langsung kembali ke pesantren.
Menurutnya, saat ini pihak pesantren sedang mempersiapkan tim untuk mendampingi MSAT dalam menjalani proses hukum. Pengacara yang ditunjuk akan mendampingi sekaligus untuk membuktikan bahwa MSAT tidak bersalah dan apa yang disangkakan kepadanya adalah fitnah.
Selain mempersiapkan tim pengacara, DPP Orshid juga masih menunggu keputusan resmi dari Kemenag soal pencabutan izin operasional Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah Ploso. Pasalnya, hingga saat ini pihak pesantren belum menerima surat resmi terkait isu pencabutan izin tersebut.
“Kita berharap tidak ada pencabutan, karena memang tidak berhubungan dengan kasus tersebut,” kilahnya.
Joko juga menegaskan bahwa selama ini proses pengajaran dan pembelajaran pesantren yang berada di Desa Losari, Kecamatan Ploso, Jombang itu selalu mengajarkan cinta tanah air dan amalan agama yang tidak menyimpang.
Sedangkan terkait dengan himbauan Kemenag bagi wali santri untuk memindahkan anak didiknya dari pesantren Shiddiqiyyah, Joko memastikan hingga saat ini tidak ada wali santri yang mengajukan pengunduran diri.
“Wali santri tetap memilih menitipkan anaknya di sini. Memang saat ini seluruh santri sedang tidak berada di pesantren karena masih libur,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Joko menjelaskan bahwa Pesantren Shidiqiyah menaungi banyak lembaga pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi dengan jumlah ribuan santri yang berasal dari berbagai daerah.
Selain itu, selama ini Pesantren Shiddiqiyyah juga sudah melakukan banyak aksi konkret untuk membantu program pemerintah. Mulai program pengentasan kemiskinan hingga menebarkan ajaran cinta tanah air.
“Yang jelas, kita selalu mematuhi segala proses yang diputuskan pemerintah,” pungkasnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira