Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Di lahan seluas 40 meter persegi di Desa Rejoagung, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung telah berbaring ratusan jenazah Mr. X. Disebut Mr. X karena mereka yang dikuburkan adalah orang yang tidak memiliki identitas dan keluarga.
Mirisnya, jasad Mr. X ini biasanya mengalami kematian mendadak ataupun meninggal dunia akibat kecelakaan. Namun hari ini, Jumat, 8 Juli 2022, ratusan jenazah tanpa identitas itu mendapat kunjungan dari keluarga barunya.
Mereka adalah puluhan petugas Instalasi Kedokteran Forensik (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung yang melakukan perawatan terakhir kepada jenazah Mr.X. Para tenaga medis itu sengaja datang untuk membersihkan makam, mendoakan serta melakukan tabur bunga.
Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD dr Iskak Tulungagung, Zuhrotul Aini mengungkapkan, keberadaan pemakaman Mr. X tersebut sudah ada sejak tahun 2009 silam. Hingga sekarang, tercatat ada 113 jenazah orang dewasa dan 31 jenazah bayi dengan total 144 jenazah tanpa identitas dan keluarga yang dimakamkan di pemakaman itu.
“Tetapi pemakaman ini sudah penuh sekitar tahun 2015 lalu. Karena keterbatasan lahan, Pemkab Tulungagung mengeluarkan aturan jika ditemukan jenazah Mr. X maka harus dikuburkan di pemakaman desa di mana jenazah itu ditemukan,” kata Aini kepada Bacaini.id usai berziarah, Jumat, 8 Juli 2022.
Meski demikian, Aini mengungkapkan, setelah aturan tersebut keluar, ada 12 jenazah Mr. X yang masih dikuburkan di pemakaman tersebut. Pasalnya, pihak desa yang menjadi lokasi jenazah itu ditemukan tidak menerima jenazah Mr. X untuk dimakamkan di desanya.
“Maka dari itu, kami juga terus berusaha untuk melakukan koordinasi dengan Pemkab Tulungagung untuk menambah lahan pemakaman Mr. X, ya karena sekarang ini memang sudah sangat penuh,” tutup Aini.
Kepala IKF RSUD dr Iskak Tulungagung, Bogy Andri Gistanto menjelaskan bahwa jenazah yang dinyatakan sebagai Mr. X adalah jenazah yang tidak memiliki identitas serta tidak ada satupun orang yang mengakuinya sebagai keluarga dalam jangka waktu 2×24 jam.
Selama proses ini, pihaknya tentu saja juga telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisan untuk memastikan bahwa jenazah yang ditemukan benar-benar tidak memiliki identitas ataupun keluarga.
“Jenazah Mr. X yang dikuburkan di sini memang benar-benar tidak punya identitas maupun keluarga yang mau mengakui. Itu membawa emosional tersendiri bagi kami, sehingga ratusan Mr. X di pemakaman ini sudah kami anggap sebagai keluarga kami,” jelas Bogy.
Menurutnya, karena sudah dianggap sebagai keluarga, secara otomatis para tenaga medis ini pun merasa bertanggung jawab untuk melakukan perawatan yang selayaknya dilakukan oleh keluarga.
“Ini merupakan inisiatif dan kepedulian kami kepada ratusan jenazah Mr. X, yang dulu sempat kami rawat. Kami tidak pernah lupa untuk membersihkan dan menaburkan bunga di makam mereka dan yang terpenting doa kami untuk mereka,” bebernya.
Lebih lanjut, Bogy mengungkapkan bahwa ratusan jenazah tanpa identitas itu ditemukan meninggal dengan berbagai kondisi. Beruntung, keberadaan makam Mr. X itu tidak menjadi masalah bagi warga desa setempat.
“Warga menerima dan tidak merasa terganggu, malah ada juga beberapa warga yang datang untuk menabur bunga di makam Mr. X ini,” pungkasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira