Bacaini.id, MALANG – Tabir misteri terbunuhnya seorang nenek di Desa Bocek, Karangploso, Malang, akan menjadi misteri panjang. Pasalnya, saksi kunci sekaligus cucu korban berinisial MSU yang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka, meninggal dunia dalam perawatan.
Seperti diketahui pada Selasa, 7 Juni 2022 lalu, MSU ditemukan tergeletak di depan rumah tetangga dengan kondisi leher dan perut mengalami luka sayatan menganga. Sementara Wurlin, neneknya, diketahui sudah tewas bersimbah darah di dapur rumah.
Sejak saat itu, polisi terus mengusut perkara ini dengan melakukan pemeriksaan delapan orang saksi dan menyisakan MSU sebagai saksi kunci. Sayangnya, MSU yang belum bisa dimintai keterangan akibat luka parah yang dideritanya terlebih dulu meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit.
Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat membenarkan kabar kematian MSU sehingga mengakibatkan penyidikan perkara ini dihentikan oleh pihak kepolisian.
”Iya, tersangka MSU alias cucu korban telah meninggal dunia dua hari yang lalu. Karena itu, penyidikan kami hentikan,” kata AKBP Ferli, Minggu, 3 Juli 2022.
Menurutnya, MSU meninggal dunia setelah sempat mengalami gagal nafas. Selain itu, semasa menjalani perawatan medis, polisi harus memperketat penjagaan. Karena remaja berusia 18 tahun tersebut kerap melakukan aksi percobaan bunuh diri.
“Rencananya, besok (Senin, 4 Juli 2022) kami akan melakukan gelar perkara penetapan tersangka. Tapi karena yang bersangkutan meninggal dunia, agenda itu kami batalkan dan penyidikan kami hentikan,” terangnya.
Sebelumnya, dalam perkara ini, polisi menduga adanya perkelahian antara cucu dan nenek sebelum keduanya ditemukan dalam kondisi mengenaskan pada hari peristiwa nahas itu terjadi. Dugaan itu muncul dari kesaksian sejumlah saksi dan tetangga yang menyatakan kerap mendapati terjadinya cekcok antara keduanya.
Polisi juga telah mengamankan cangkul sebagai alat yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi neneknya. Hal itu sesuai dengan hasil forensik, bahwa luka yang diderita nenek itu berasal dari pukulan benda tumpul.
”Pukulan benda tumpul tersebut membuat tengkorak kepala korban pecah dari depan sampai belakang,” imbuhnya.
Penulis: A.Ulul
Editor: Novira