Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Ratusan warga nelayan di Pantai Sine, Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung menggelar tradisi upacara adat Labuh Laut Sembonyo. Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rizki dari laut.
Pakaian adat khas jawa melekat pada ratusan warga nelayan Pantai Sine Tulungagung. Mereka berjalan beriringan membawa sesaji diiringi dengan tarian jaranan menuju ke bibir pantai. Sesampainya di bibir pantai, beberapa tokoh adat memulai ritual Labuh Laut Sembonyo.
Mereka membaca doa, disusul dengan membuang sesaji ke laut kemudian diikuti para nelayan yang juga membuang sesaji disepanjang bibir Pantai Sine. Tradisi tersebut ternyata sudah berjalan selama ratusan tahun dan masih terjaga sampai saat ini.
Ketua Panitia Labuh Laut Sembonyo, Jaiman mengungkapkan bahwa upacara adat ini sudah berlangsung secara turun temurun sejak 100 tahun silam. Sudah seharusnya peninggalan leluhur ini terus dilestarikan, sehingga dalam upacara ini juga diikuti anak-anak dari warga nelayan Pantai Sine.
“Pelaksanaan labuh laut menggunakan penanggalan Jawa pada Jumat Kliwon, Bulan Sela. Kami meyakini bahwa hari tersebut merupakan hari baik untuk menggelar upacara tradisi ini,” ungkap Jaiman kepada Bacaini.id, Jumat, 3 Juni 2022.
Menurutnya, upacara labuh laut adalah bentuk rasa syukur keluarga nelayan Pantai Sine atas rezeki Tuhan yang dilimpahkan melalui hasil dari laut. Maka dari itu dalam setiap tahapan pelaksanaan labuh laut memiliki makna filosofisnya masing-masing.
“Sebelum melakukan labuh laut, kami melakukan kenduri lalu melakukan arak-arakan sembari membawa sesaji berupa makanan olahan hasil laut seperti ikan tongkol, kakap, gurita, tuna dan layur yang kemudian dilarung ke laut,” jelasnya.
Namun, selama dua tahun pandemi, tradisi labuh laut terpaksa dilakukan secara sederhana. Warga nelayan Pantai Sine hanya melakukan syukuran kecil-kecilan yang selanjutnya dilarung ke laut.
Pira 57 tahun itu menambahkan, dilakukannya upacara Labuh Laut Sembonyo menjadi harapan agar rezeki keluarga nelayan Pantai Sine semakin meningkat. Lebih dari itu, upacara ini juga diharapkan bisa menjadi perkembangan wisata kebudayaan.
“Harapan kami, upacara adat Labuh Laut Sembonyo ini bisa menjadi pariwisata kebudayaan di Tulungagung. Sehingga orang dari luar daerah bisa mengenal kebudayaan asli Tulungagung sekaligus tradisi ratusan tahun ini bisa tetap eksis,” tandasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira