Bacaini.id, KEDIRI – Keinginan manajemen Persik Kediri untuk bisa mengelola Stadion Brawijaya kandas. Pemerintah Kota Kediri hanya mengizinkan penggunaan stadion dengan sistem pinjam pakai alias sewa.
Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Pemkot Kediri, Sugeng Wahyu menjelaskan penggunaan Stadion Brawijaya sudah diatur melalui Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 8 Tahun 2010 tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga.
“Penggunaan Stadion Brawijaya menggunakan mekanisme ijin pemakaian dengan tarif retribusi. Tidak ada mekanisme pengelolaan (oleh penyewa) di sana,” kata Sugeng kepada Bacaini.id, Senin, 30 Mei 2022.
baca ini Uji Coba Lawan Deltras Arema FC Menang Tipis 2-1
Karena itu, manajemen Persik hanya diperkenankan menggunakan Stadion Brawijaya untuk latihan atau sedang menjalani pertandingan dengan kewajiban membayar retribusi.
Sesuai pasal 9 ayat (1) huruf d nomor 4, 5, 6, Perda tersebut mengatur tarif retribusi Stadion Brawijaya untuk penyelenggaraan Liga Indonesia sebagai berikut:
Penyelenggaraan Liga pada siang hari (divisi utama) dikenakan tarif Rp3.000.000 per hari.
Penyelenggaraan Liga pada malam hari (divisi utama) dikenakan tarif Rp.4.000.000 per hari.
Pemakaian lapangan untuk latihan sepak bola dikenakan tarif Rp100.000 per jam (siang hari) dan Rp500.000 per jam (malam hari).
“Tarif penggunaan stadion pada malam hari lebih mahal karena menggunakan fasilitas lampu,” kata Sugeng.
Di luar jam sewa, Stadion Brawijaya akan tetap dibuka untuk siapa saja yang mengajukan ijin pemakaian. Hal itu sesuai dengan perda dan permendagri yang mengatur mekanisme penggunaan aset daerah.
baca ini M Ridwan Kembali Roca: Skuad Komplit
Meski demikian, Pemerintah Kota Kediri tetap mempersilahkan Manajemen Persik Kediri untuk melakukan renovasi yang dibutuhkan. Seperti memperbaiki lampu stadion dan mengganti rumput lapangan sesuai kebutuhan. “Hal itu akan diatur terpisah melalui MoU yang akan kami bahas besok (Selasa, 31 Mei 2022),” kata Sugeng.
Perawatan Stadion Brawijaya selama ini ditangani oleh Dinas Kebersihan Lingkungan Hidup (DKLH) Kota Kediri. Sedangkan pembayaran retribusinya merupakan tanggungjawab BPPKAD.
Sebelumnya Chief Executive Officer (CEO) Persik Kediri Alif Sapto Nugroho berharap bisa segera menyelesaikan pembahasan teknis dengan Pemkot Kediri terkait pengelolaan Stadion Brawijaya. Mereka juga menyatakan siap melakukan renovasi rumput lapangan, lampu stadion, dan ruang siaran (stader broadcast) di atas ruang VVIP.
Manajemen Persik sendiri berharap bisa mendapatkan izin penggunaan Stadion Brawijaya dalam waktu lama.
Penulis: HTW
Tonton video: