Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Meski pasar hewan ditutup sementara selama dua minggu, ketersediaan daging hewan ternak lokal di Tulungagung dipastikan aman. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinakeswan) juga telah melarang hewan dari daerah suspek masuk ke Tulungagung.
Kepala Disnakeswan Tulungagung, Mulyanto mengatakan sampai saat ini belum ada temuan kasus PMK di Tulungagung dan berbagai upaya pencegahan akan terus dilakukan.
“Salah satu upayanya dengan melarang hewan ternak dari daerah suspek masuk ke Tulungagung,” kata Mulyanto kepada Bacaini.id, Selasa, 17 Mei 2022.
Menurut Mulyanto, meskipun adanya larangan masuknya hewan ternak ke Tulungagung, pihaknya memastikan kebutuhan daging sapi lokal akan dapat tercukupi. Dia menyebutkan di Tulungagung setidaknya ada 140 ribu ekor sapi potong, 25 ribu ekor sapi perah serta 207 ekor kambing. Dengan jumlah itu, dipastikan stok daging lokal aman.
“Memang kalau dilihat, Tulungagung jarang sekali mengambil hewan ternak dari luar kota dan yang terjadi malah sebaliknya,” terangnya.
Bahkan hingga saat ini, sambungnya, aktivitas rumah potong hewan (RPH) di Tulungagung juga masih berjalan seperti biasanya. Begitu pula dengan harga yang juga masih terpantau stabil.
Lebih lanjut, Mulyanto juga mengingatkan bahwa penutupan seluruh pasar hewan di Tulungagung akan dilakukan sampai tanggal 29 Mei 2022 mendatang. Kebijakan tersebut diambil untuk mencegah penyebaran PMK pada hewan ternak.
“Setelah dilakukan penutupan, selanjutnya akan dilakukan evaluasi untuk melihat perkembangan hewan ternak di Tulungagung,” pungkasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira