Bacaini.id, KEDIRI – Fenomena kesurupan atau kerasukan identik dengan adanya setan yang masuk ke dalam raga seseorang. Dalam beberapa kasus, kesurupan menjadi dasar terjadinya kejahatan bahkan hingga pembunuhan.
Seperti halnya kasus pembacokan massal yang dilakukan pelaku Riyanto, pria berusia 35 tahun warga Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri pada Senin, 7 Maret 2022 kemarin. Pelaku secara membabi buta membacok 10 korban hingga menyebabkan 3 nyawa melayang dan 7 lainnya mengalami luka dan kritis.
Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami motif kejahatan yang dilakukan Riyanto. Bahkan, ayahnya, Siswo yang juga menjadi korban luka pun tidak mengetahui apa yang terjadi kepada anaknya hingga nekat melakukan perbuatan mengerikan itu.
“Mungkin kesurupan,” kata Siswo kepada Bacaini.id, Selasa, 8 Maret 2022.
Mungkinkah benar Riyanto kesurupan atau kerasukan makhluk halus saat melakukan aksi brutalnya? Dari beberapa sumber, Bacaini.id merangkum beberapa ciri-ciri yang membedakan kesurupan asli atau pura-pura kesurupan.
- Mengalami gejala tertentu
Pada umumnya, kondisi tubuh dan fisik seseorang yang mengalami kesurupan akan mengalami perubahan. Gejala awal kesurupan yang biasa terjadi mulai dari tatapan mata kosong, pusing, lemas, berkeringat hingga pingsan. Ketika bangun dari pingsan yang berlangsung singkat, dia akan meronta dan berbuat diluar kendali.
- Fisik lebih kuat
Seseorang yang kesurupan akan menjadi lebih kuat daripada biasanya, konon karena kekuatan orang tersebut bertambah dan menjadi satu dengan kekuatan jin atau setan yang merasuki tubuhnya. Seringkali ketika orang tersebut kembali sadar, maka dia akan kelelahan, lemas karena kehabisan tenaga.
- Sensitif
Orang yang kerasukan setan pada umumnya akan menjadi lebih sensitif. Karena dirasuki jin jahat, seseorang akan mudah terpancing emosi hingga melakukan hal-hal yang tidak wajar. Selain melukai orang lain, tidak menutup kemungkinan orang tersebut nekat melukai diri sendiri, karena tidak sadar dan terpengaruh energi jahat yang merasuki.
Sementara itu, ajaran Islam menyebutkan sejak awal jika penyebab kerasukan adalah gangguan jin jahat atau setan. Dalam hal ini, jin atau setan akan menguasai orang-orang yang jauh dari Allah.
Ibnu Taimiyah menyebutkan, orang yang kerasukan akan berbicara melantur dan tidak jelas dengan bahasa yang tidak bisa dipahami maknanya. Sedangkan orang yang menyaksikan kejadian kesurupan, dia akan mendapatkan kesimpulan yang meyakinkan bahwa yang bicara dengan lidah manusia dan yang menggerakkan badannya adalah makhluk lain. Ibnu Taimiyah juga menyebutkan saat seseorang mengalami kerasukan parah, orang tersebut tidak lagi mengenali diri sendiri. Bahkan dia bisa membunuh unta tanpa disadarinya.
Dari apa yang disebutkan Ibnu Taimiyah, setan dapat merasuki tubuh manusia sebagai media untuk mencelakai manusia lainnya.
Penulis: Novira
Diolah dari berbagai sumber
Comments 1