Bacaini.id, KEDIRI – Siapa tak kenal dengan Woko Channel. Channel YouTube yang memproduksi cerita komedi dengan tokoh Pak No, Gendut, Mukidi Plonto, dan Penyok itu sukses meraup keuntungan dari platform YouTube.
Konten YouTube yang diproduksi Reza Purwoko, pemilik Woko Channel itu sukses mendapatkan perhatian masyarakat dengan cerita komedi rakyat. Woko Channel diketahui pertama kali bergabung dengan YouTube pada 18 Agustus 2016, dan telah ditonton sebanyak 277 juta kali. Jumlah pelanggan atau subscribe mencapai 1,33 juta dengan produksi 159 video.
baca ini Penonton Tinggi Penyok Dapat Bonus Motor N-Max
Performa channel ini juga cukup apik. Hanya dalam hitungan hari atau kurang dari satu minggu, setiap tayangan Woko Channel ditonton hingga jutaan kali.
Dengan statistik tersebut, pertanyaan nakal yang muncul adalah berapa pendapatan atau gaji mereka dari platform YouTube?
Analisa yang diolah dari Social Blade, yakni alat analisis berupa ringkasan statistik pengguna mingguan, detil statistik pertumbuhan follower, dan proyeksi pertumbuhan akun di masa depan menyebut pendapatan yang fantastis untuk Woko Channel.
Hingga Minggu, 27 Februari 2022, estimasi pendapatan Woko Channel tercatat antara 11.600 – 186.100 dollar per bulan. Sementara estimasi pendapatan per tahunnya antara 139.600 -2.200.000 dollar.
Dengan kurs dollar rupiah terakhir pada Jumat, 26 Februari 2022 sebesar Rp14.391 per dollar, maka pendapatan Woko Channel dari YouTube setiap bulan antara Rp166,9 juta hingga Rp2,6 milyar. Sedangkan estimasi pendapatan per tahunnya antara Rp2 milyar hingga Rp31,6 milyar.
Biasanya nilai yang ditransfer YouTube adalah angka estimasi paling rendah, yakni Rp166,9 juta per bulan atau mencapai Rp2 milyar per tahun.
Teknologi Social Blade juga memaparkan posisi peringkat Woko Channel pada urutan ke-390 di Indonesia dan peringkat ke-445 untuk konten bergenre komedi.
Belajar dari konten serupa yang mengusung cerita komedi, kekuatan channel ini tentu saja pada kelucuan dan orisinilitasnya. Sebagai warga Kediri, tentu tidak menginginkan channel kebanggaan masyarakat ini redup seperti Ruwet TV yang diproduksi warga Lumajang.
Penulis: Hari Tri Wasono
Tonton video:
Comments 2