Bacaini.id, BLITAR – Diberi nama Waluyo Jiwo, Posyandu Kesehatan Jiwa di Blitar ini mampu memberdayakan pasiennya. Sejak awal, poyandu ini memang memberi perhatian lebih kepada para pasien gangguan jiwa.
Memang, disetiap desa di Kabupaten Blitar pasti memiliki posyandu gangguan jiwa, namun sedikit berbeda dengan posyandu Waluyo Jiwo yang berada di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Tidak sekedar pelayanan perawatan pasien gangguan jiwa atau ODGJ, posyandu yang sudah berdiri sejak lima tahun lalu ini juga peduli dengan ‘nasib’ pasiennya.
Ketua Posyandu Kesehatan Jiwa Waluyo Jiwo, Rubail Usman mengatakan, pendirian posyandu kesehatan jiwa ini merupakan inisiatif warga sekitar.
“Di Desa Bacem dan sekitarnya kan banyak ODGJ yang dipasung. Sebelum ada posyandu ini, saat kambuh mereka selalu dirujuk ke RSJ Lawang. Tapi sekarang, hanya saat kambuh parah saja baru dibawa kesana,” kata Usman kepada Bacaini.id, Jumat, 18 Februari 2022.
Usman menyampaikan secara keseluruhan ada sebanyak 68 ODGJ yang terdaftar. Mereka berasal dari lima desa di Kecamatan Ponggok, yaitu Desa Bacem, Candirejo, Sidorejo, Gembongan, dan Ringinanyar.
Sebagai bentuk kepedulian, setiap satu bulan sekali pengurus posyandu melakukan cek kesehatan dan pemberian vitamin kepada pasien ODGJ.
“Tidak hanya untuk kesehatan, kita juga ada kegiatan rutin setiap satu bulan sekali, memberikan pelatihan keterampilan seperti membatik, melukis, membuat kemoceng, telur asin, menjahit juga mencukur rambut,” paparnya.
Bahkan, lanjut Usman, hasil karya para ODGJ di posyandu Waluyo Jiwo ini sudah ada yang laku dijual di pasaran. Seperti lukisan, telur asin, dan juga batik yang menjadi produk baru dengan media sederhana, seperti taplak.
Usman menambahkan, untuk pendampingan kader posyandu, pihaknya juga bekerjasama dengan Koramil, Polsek, Dinkes dan juga puskesmas.
“Total ada 18 kader posyandu, tujuh diantaranya dari Desa Bacem. Merekrut kader perlu dilakukan, agar tidak kewalahan dalam melakukan pendampingan,” tandasnya.
Penulis: Hadi
Editor: Novira