Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Saat ini stok beras medium di Tulungagung mengalami kekurangan sebanyak 81 Ton. Hal ini disebabkan karena petani tidak melakukan panen selama cuaca ekstrim dalam beberapa bulan terkahir.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Tulungagung, Usmalik melalui Kabid Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Noor Erliyani membenarkan adanya kekurangan stok beras yang terjadi.
“Setidaknya sudah dua bulan para petani tidak melakukan panen akibat cuaca ekstrim,” terang Erlin, sapaan Noor Erliyani kepada Bacaini.id, Minggu, 30 Januari 2022.
Erlin mengungkapkan, berdasarkan data saat ini stok beras medium di Tulungagung sebanyak 234 ton, sedangkan untuk kebutuhan beras seharusnya mencapai 315 ton. Artinya stok beras di Tulungagung mengalami kekurangan sekitar 81 ton.
“Kekurangan stok beras juga disebabkan karena petani beralih dari menanam padi menjadi menanam tanaman lainya, karena cuaca yang tidak mendukung dan merugikan,” ungkapnya.
Menurut Erlin, kurangnya stok beras medium di Tulungagung juga berdampak pada harga beras medium yang mulai mengalami kenaikan. Jika sebelumnya harga beras medium dijual seharga Rp 9 ribu/kilogram, kini harga beras medium menjadi Rp 10 ribu/kilogram.
Meskipun saat ini di Tulungagung mengalami kekurangan stok beras medium, pihaknya memastikan bahwa selama tiga bulan kedepan, ketersediaan beras medium untuk masyarakat masih aman.
“Kemungkinan Februari para petani akan melakukan panen. Jadi akan ada stok beras yang masuk kembali,” pungkasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira