• Login
  • Register
Bacaini.id
Sunday, August 24, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Angka Stunting di Bangkalan Masih Tinggi

ditulis oleh Editor
26/01/2022
Durasi baca: 2 menit
540 35
0
Angka Stunting di Bangkalan Masih Tinggi

Asupan gizi yang cukup menjadi salah satu faktor mencegah stunting pada anak. Foto: Bacaini/Micko

Bacaini.id, BANGKALAN – Hingga saat ini, angka balita dan anak pengidap stunting di Kabupaten Bangkalan masih sangat tinggi. Bahkan, data balitbang Kementrian Kesehatan tahun 2021 menyebutkan prevalensi stunting pada anak dan balita di Kota Salak mencapai 38,9 persen dan menjadi angka tertinggi di Provinsi Jawa Timur.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Bangkalan, Aris Budiarto tak menampik tingginya angka stunting di Bangkalan. Meski begitu menurut Aris, angka tersebut lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

“Sekarang sekitar 2.287 anak yang mengalami stunting, tahun lalu sekitar 3.710 anak. Artinya mengalami penurunan hampir seribu,” kata Aris kepada Bacaini.id, Rabu 26 Januari 2022.

Menurutnya banyak hal yang menyebabkan terjadinya stunting. Diantaranya pernikahan usia muda, kurangnya pola asuh orang tua, serta asupan kesehatan. Untuk mengatasinya, Dinkes telah menjalin kerjasama dengan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya, seperti Dinas Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Dinas Sosial serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.

“Kalau hanya dipasrahkan ke Dinkes tidak bisa, karena stunting ini harus ditekan bersama oleh semua pihak. Banyak faktor yang menyebabkan stunting, bukan dari faktor kesehatan saja,” terangnya.

Berdasarkan hasil perincian, penyumbang angka stunting terbanyak dari 18 Kecamatan di Bangkalan adalah Kecamatan Kokop, dengan jumlah penderita 343 anak atau sekitar 10,5 persen dari total 3.723 anak yang ditimbang.

“Terendah 1,7 persen di Kecamatan Kamal atau sekitar 41 anak dari 2.445 anak yang ditimbang. Gizi buruk atau kurang, rendah dan sangat rendah itu juga masuk stunting,” imbuhnya.

Sementara itu Ketua Dewan Kesehatan Rakyat Bangkalan, Muhyi meminta Pemkab Bangkalan untuk lebih serius dalam menekan angka penderita stunting. Sebagai pemerhati kesehatan, dia mengatakan pentingnya langkah promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam penanganan stunting.

“Langkah-langkah itu harus dilakukan dari hulu hingga hilir, penanganan harus dimulai dari calon pengantin, saat hamil dan bayi dilahirkan. Karena ini sangat menghawatirkan,” ujar Muhyi.

Muhyi juga meminta agar Dinas Kesehatan serta semua puskesmas di Bangkalan untuk benar-benar memperhatikan gizi dan pola asuh pada anak dan balita.

“Jangan sampai anak kurang gizi atau salah pola asuh. Untuk balita yang menderita stunting harus dikawal dari sisi gizinya. Selain itu edukasi terhadap masyarakat harus terus dijalankan,” tandasnya.

Penulis: Rusdi
Editor: Novira

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: bangkalanstunting
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Perayaan puncak hari jadi Blitar yang hasil donasinya dipertanyakan

Pemkab Blitar Didesak Umumkan Hasil Donasi Puncak Hari Jadi

Viral Isu Pasha Ungu Mundur dari DPR RI, Ternyata Hoaks

Viral Isu Pasha Ungu Mundur dari DPR RI, Ternyata Hoaks

Lulusan SMK Dominasi Pencari Kerja Kota Kediri, Lowongan Minim

Lulusan SMK Dominasi Pencari Kerja Kota Kediri, Lowongan Minim

  • Bupati Blitar merayakan puncak hari jadi yang dibayangi isu gratifikasi

    Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    1727 shares
    Share 691 Tweet 432
  • Perempuan Tewas di Kos Blitar: Minta Dihamili Malah Dianiaya

    720 shares
    Share 288 Tweet 180
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15508 shares
    Share 6203 Tweet 3877
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16610 shares
    Share 6644 Tweet 4153
  • Perempuan Muda Tewas di Kamar Kos Blitar, Korban Pembunuhan?

    720 shares
    Share 288 Tweet 180

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist