Bacaini.id, JOMBANG – Hujan yang mengguyur Kabupaten Jombang sejak Kamis sore kemarin, menyebabkan ratusan rumah di kawasan padat pemukiman terendam banjir. Air sampai masuk ke dalam rumah warga akibat banjir dengan ketinggian sekitar 2 meter.
Kondisi banjir paling parah ini terjadi di Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Jombang. Akibatnya, warga terpaksa harus diungsikan ke lokasi yang lebih aman.
Petugas BPBD Kabupaten Jombang, Stevie Maria mengatakan banjir terdeteksi di tiga Kecamatan, yakni Kecamatan Mojowarno, Mojoagung dan Sumobito. Ratusan rumah terendam air dengan ketinggian bervariatif.
“Tingginya curah hujan membuat debit sungai naik dan meluap ke permukiman warga,” ujar Stevie kepada Bacaini.id, Jumat, 21 Januari 2022.
Dikatakannya, Petugas BPBD bersama relawan sudah berada di lokasi sejak Kamis malam. Dengan menggunakan perahu karet petugas menyisir rumah-rumah yang terendam cukup dalam. Petugas langsung mengevakuasi anak-anak dan perempuan yang terjebak di dalam rumah.
Seluruh warga yang dievakuasi langsung dibawa ke lokasi aman di tempat pengungsian yang dipusatkan di Balai Desa Kademangan. Untuk sementara waktu mereka dikumpulkan untuk memudahkan penanganan dan pendataan oleh petugas.
“Hingga malam ini kita masih terus melakukan penyisiran warga yang membutuhkan lokasi pengungsian,” sebutnya.
Banjir yang merendam kawasan ini mulai dirasakan warga sejak Kamis petang. Saat hujan deras mengguyur, debit air yang mengaliri tiga sungai yang mengapit permukiman terus naik. Puncaknya, usai sholat magrib air mulai masuk permukiman dan rumah rumah warga.
Warga yang terdampak langsung memindahkan barang dan perabot ke lokasi yang aman. Sebagian dimasukan ke lantai dua bagi rumahnya yang bertingkat sedang lainnya dimasukan ke kolong atap plafon yang sudah didesaian oleh warga.
“Ketianggian air tertinggi mencapai dua meter di rumah warga,” imbuh Stevie.
Umar salah satu korban mengaku lokasi Desa Kademangan sudah menjadi langganan banjir saat musim hujan. Pasalnya desa ini tepat berada di lokasi pertemuan tiga sungai sekaligus. Yakni sungai Pancir, Catak gayam dan Catak banteng.
“Sudah sejak kecil selalu banjir saat hujan,” katanya.
Karena sudah seringkali terjadi, saat kondisi banjir warga sudah tidak terlalu panik. Mereka akan mengungsi saat kondisi air sudah masuk ke seluruh bagian rumah. Sedangkan ketinggian air dua meter ini, hanya kelompok lansia dan anak anak yang diungsikan.
“Kita berjaga untuk mengamankan barang barang. Terutama saat air kembali naik kita harus amankan ke lokasi yang lebih tinggi,” tandasnya.
Sementara hingga Jum’at siang kondisi air sudah mulai surut. Air yang mengenai rumah warga menurun hingga tinggal 30 cm. Sebagian warga langsung kembali ke rumah sebagian lagi memilih bertahan karena khawatir hujan kembali turun dan air kembali naik.
“Kalau yang terdampak ada sekitar 700 KK di tiga dusun,” ujar Irwan Susano, Kepala Dusun Kademangan.
Irwan menambahkan saat ini pihak desa bersama relawan masih mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan warga dan pengungsi. Dapur umum ini disiapkan di balai Desa Kademangan yang dilakukan oleh relawan tagana.
“Kita masih siaga jika hujan turun dan air kembali merendam rumah warga,” pungkasnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira