Bacaini.id, MALANG – Dinas Kesehatan Kota Malang masih menyelidiki penyebab kebutaan yang dialami Joko Santoso. Warga Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang itu kehilangan penglihatan usai mendapatkan vaksin Astrazeneca.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Husnul Muarif mengatakan pihaknya masih melakukan pengamatan atas kondisi kesehatan Joko Santoso. Pria berusia 38 tahun itu juga mendapat pendampingan kesehatan untuk mencari tahu penyebab hilangnya penglihatannya.
”Kami belum bisa menyimpulkan penyebabnya karena masih diteliti. Masih dalam pemeriksaan. Sejak diketahui (buta), kami terus lakukan pendampingan,” kata Husnul Muarif kepada Bacaini.id, Jumat 3 Desember 2021.
Joko Santoso mengaku mengalami gejala kebutaan pada hari ketiga usai menerima vaksinasi, Jumat, 3 September 2021. ”Mata saya mulai agak kabur. Saya kira ngantuk. Ternyata besoknya bangun malah gelap gulita. Awalnya ya saya kira masih malam hari,” tuturnya saat ditemui di rumahnya.
Gejala kebutaan itu masih dirasakannya hingga kini. Bahkan sekarang penglihatannya hanya berwarna putih. Namun terkadang masih gelap atau abu-abu.
Joko menuturkan awalnya dia menjalani proses vaksinasi seperti biasa. Mulai observasi kesehatan umum dan tensi darah. Hasilnya, dia dinyatakan sehat dan layak menjalani vaksinasi. Selama masa observasi usai vaksin, Joko juga tidak mengalami gejala KIPI (keajdian ikutan paska imunisasi) sama sekali. ”Tapi begitu pulang ke rumah, perut saya terasa mual lalu muntah-muntah. Waktu itu langsung saya obati dan udah enakan,” terang Joko.
Saat itu juga Joko melaporkan kondisi kesehatannya pada petugas yang ditunjuk. Dia juga mendapat perawatan dokter. Sampai akhirnya Joko mengalami kebutaan dan tidak bisa melihat sampai sekarang.
Akibat kondisi itu Joko hanya bisa berdiam di rumah. Istrinya menggantikan sebagai tulang punggung untuk menafkahi keluarga.
Penulis: A. Ulul
Editor: Budi Sutrisno
Tonton video:
