Bacaini.id, KEDIRI – Pemerintah Kota Kediri menggelar seminar persiapan Kongres Digitalisasi Aksara Kawi yang akan masuk dalam tabel Unicode pada pertengahan tahun 2022. Digitalisasi aksara Kawi menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya Indonesia, khususnya pulau Jawa.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyatakan dukungan akan dirilisnya Aksara Kawi dalam format digital Unicode versi 15.0 sebagai sebuah kemajuan jangkauan internasional.
“Kota Kediri mendukung digitalisasi Aksara Kawi karena kami merasa penting untuk ikut merawat tinggalan budaya, seni dan ilmu pengetahuan. Ini menjadi modal dasar untuk city branding”, kata Abu dalam sambutannya melalui siaran pers, Sabtu (13/11/2021).
Wali Kota menjelaskan pentingnya unsur budaya dan pengetahuan sebagai nilai tambah, sehingga bisa menjadi bahan baku cerita atau story telling produk atau dagangan di setiap daerah atau kota.
“Misalnya di Bali dan Yogyakarta, mereka bisa mendatangkan jutaan wisawatan setiap tahun tidak hanya dari faktor keindahan alam, tapi juga adanya nilai budaya yang melekat dan terus dirawat,” ujar Abu.
Jika dianalogikan, lanjutnya, sebuah produk tanpa cerita itu ibarat kaos polos yang hanya mengandalkan warna dan kenyamanan. Akan berbeda jika kemudian ditambahkan unsur desain, pasti nilai jualnya pun meningkat.
“Kalau hanya mengandalkan keterampilan jadinya hanya kerajinan, tapi jika ada unsur pengetahuan, seni dan budaya yang ditanamkan di produk tersebut akan menjadi barang seni yang bernilai tinggi,” pungkasnya.
Acara seminar digelar di Hotel Insumo Palace pada tanggal 13-14 November 2021 dengan menghadirkan para ahli di bidang pembacaan aksara kuno, sejarah, budayawan, desain dan pemrograman komputer.(ADV)