Bacaini.id, JOMBANG – Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Pertanian memberikan bantuan alat mesin pertanian pada 100 petani tembakau. Bantuan alat ini diberikan dalam rangka meningkatkan produktifitas hasil pertanian melalui teknologi alat pertanian.
Bantuan yang diberikan yakni, alat perajang tembakau 17 unit, terpal sebanyak 169 unit, cultivator 10 unit, sarana angkut sepeda roda tiga 10 unit dan pompa air sebanyak 10 unit.
Bupati Jombang menyebut saat ini sebagian petani tembakau mengaku kesulitan untuk mendapatkan pekerja buruh tani. Pasalnya, kalangan milenial jarang yang melirik dunia pertanian. Termasuk bagi petani tembakau yang ada di utara Brantas wilayah Kabupaten Jombang. “Dengan bantuan tehnologi ini diharapakan meningkatkan produktifitas hasil pertanian khususnya tembakau petani,” ujar Hj Mundjidah Wahab, 5 Oktober 2021.
Sulitnya tenaga kerja ini membuat ongkos buruh tani semakin mahal, sehingga nilainya tidak sebanding dengan pendapatan petani. Apalagi saat harga sedang turun maka petani dipastikan merugi.
Bantuan peralatan yang diberikan kepada petani tembakau ini menjadi upaya dari pemerintah meningkatkan produkitifitas hasil pertanian. dengan menggunakan anggaran dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) pemerintah peralatan tehnologi kepada kelompok tani.

Dari bantuan ini diharapkan akan mempermudah petani di Kabupaten Jombang, sekaliigus bisa meningkatkan produksi pertanian. Sehingga, hasil panen bisa mencapai harapan petani. ”Kami juga memberikan sosialisasi pelatihan perawatan alsintan agar petani bisa menggunakan dengan baik dan menjaga alatnya,” tegasnya.
Agar bantuan bisa diterima merata untuk semua petani di Kabupaten Jombang, setiap tahun selalu ada pengusulan bantuan alsintan. Anggarannya masih berasal dari DBHCHT yang masih diterima pemerintah Kabupaten Jombang dari Pemerintah Putsa.
Upaya untuk mensejahterakan petani di Jombang pemerintah akan terus melakukan pembinaan. ”Terima kasih kepada dinas pertanian yang telah melaksanakan pelatihan perawatan alsintan dan penyerahan secara simbolis alat mesin pertanian, dengan baik,” kata Munjidah Wahab.
Jombang menjadi salah satu Kabupaten yang sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup pada sektor pertanian dan turunannya. Sektor pertanian memang bukan pendongkrak utama perekonomian Jombang, namun produksi dan produktivitas hasil pertanian sangat memengaruhi bergeraknya sektor lain. ”Perkembangan sektor lain di Jombang memiliki korelasi positif dengan sektor pertanian, dalam arti di mana peningkatan sektor pertanian akan selalu diimbangi oleh peningkatan sektor lain yang ada. Sehingga bisa dikatakan bahwa pertanian merupakan soko guru pembangunan perekonomian di Kabupaten Jombang,” katanya.
Untuk itu bupati mendorong semua bisa pihak aga generasi muda bisa kembali berminat terjun dalam dunia pertanian. Caranya dengan melakukan pemanfaatan tehnologi dibidang pertanian. Untuk itu pemerintah daerah melalui dinas pertanian terus berupaya memfasilitasi mekanisasi pertanian agar petani Jombang mampu menekan biaya produksi, efisien usaha tani dan meningkatkan produksinya. ”Dengan demikian kesejahteraan petani akan bisa diusahakan dengan baik,” pungkasnya. (ADV)
Penulis: Syailendra
Editor: HTW