Bacaini.id, KEDIRI – Kantor Staf Kepresidenan bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri mengadakan kegiatan verifikasi lapang. Agenda kunjungan ini untuk menemui peternak ayam dan petani jagung di Kabupaten Kediri.
Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staff Kepresidenan, Profesor Bustanul Arifin berkunjung ke Kabupaten Kediri dalam rangka menjalankan program prioritas nasional dan isu strategis komoditi jagung pakan ternak, peternakan ayam pedaging dan ayam petelur.
Pertemuan bersama puluhan peternak ayam dan petani jagung dilakukan di Desa Wonokerto, Kecamatan Plemahan. Peternak mengeluhkan anjloknya harga telur dan mahalnya harga pakan utama, termasuk jagung. Sebaliknya, kondisi ini menjadi ladang rejeki bagi petani jagung.
“Verifikasi lapang ini kami lakukan atas perintah dari Presiden tiga hari yang lalu memberikan harga jagung untuk peternak senilai 4.500 rupiah, tetapi hasil diskusi tadi, harganya tetap 5.000 rupiah. Untuk itu kita coba diskusikan solusi yang memungkinkan,” kata Bustanul, Rabu, 6 Oktober 2021.
Melihat kondisinya, lanjutnya, solusi yang diambil seharusnya tidak menguntungkan dan juga tidak merugikan salah satu pihak. Misalnya harga jagung tetap dalam kisaran 5.000 rupiah sepanjang pupuk bagi petani tersedia secara baik.
“Dengan itu kerugian peternak bisa diminimalisir dan petani jagung pun masih dapat keuntungannya,” imbuhnya
Namun, persoalan lain juga terkait dengan harga telur yang saat ini berada di bawah biaya umum produksi. Menurutnya, harga telur dalam kisaran angka 15-16 ribu itu sudah termasuk di bawah. Bahkan ada kejadian harga telur hanya 13 ribu.
Ada dua opsi solusi yang dipaparkan Bustanul untuk memperkecil potensi kerugian bagi peternak. Pertama dengan memasukkan produksi telur untuk bantuan sosial berisikan protein. Kedua, dengan adanya penundaan pembayaran hutang bank bagi peternak.
“Dua opsi itu bisa dikatakan sebagai solusi tingkat nasional, kecuali nanti ada inisiatif sendiri dari pemda setempat,” ujarnya.
Kondisi ini memang lebih tidak menguntungkan bagi peternak. Tetapi, opsi solusi yang memungkinkan dari hasil diskusi bersama peternak dan petani jagung di Kabupaten Kediri tetap akan diakomodir dan mungkin bisa dikaji lebih lanjut.
“Kami memahami para peternak merugi, kami juga tidak ingin mereka lebih terpuruk lagi. Solusi tadi mungkin bisa sedikit meringkankan mereka agar ridak rugi-rugi amat lah,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri, Dede Sujana yang mendampingi tamu dari Kantor Staff Kepresidenan tersebut mengatakan kegiatan ini untuk memfasilitasi peternak ayam dan petani jagung.
Dede mengatakan aspirasi kedua belah pihak akan diakomodir dan dikaji lebih lanjut baik dari skala pemda maupun pemerintah pusat. Dalam hal ini dibutuhkan kebijakan tingkat nasional karena terkait dengan implementasi harga telur sesuai Permendagri.
“Secara teknis apa kami berupaya membantu kedua belah pihak. Misalnya dengan program PKH salah satunya mengadopsi produksi telur lokal. Kami masih mengkaji regulasinya apakah memungkinkan untuk kebijakan pemda atau pusat,” jelas Dede. (ADV)
Tonton video: