Bacaini.id, KEDIRI – Pecah ban atau bocor adalah musibah yang sering dialami pengendara motor. Hal ini benar-benar menjadi masalah jika lokasi kita jauh dari tukang tambal ban.
“Apalagi jika ban bocor malam hari dan jauh dari permukiman penduduk. Saya pernah mengalaminya, apalagi pas sendirian dan saya perempuan,” kata Novita Sari, pengemudi mobil yang pernah memiliki pengalaman ban bocor di malam hari.
Meski membawa ban serep, Novita tak bisa mengganti ban mobilnya yang tiba-tiba kempes. Bahkan untuk mengeluarkan dongkrak dari bagasi mobil saja dia tidak bisa. Tak ada yang bisa dilakukan Novita selain menunggu pengendara yang melintas untuk meminta pertolongan.
Namun hal menakutkan itu kini tak lagi terjadi. Ada Om Jon yang siap membantu korban ban bocor tanpa beranjak dari tempat. Apapun jenis kendaraannya, Om Jon akan menambal ban kendaraan roda dua dan empat, dengan mendatangi lokasi pengendara. Siapa Om Jon?
Nama aslinya Jono Tavia, warga Kelurahan Kaliombo, Kecamatan Kota, Kediri. Dia adalah pemilik bisnis tambal ban online yang bisa dihubungi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp.
“Kalau ada yang ban kendaraannya bocor tinggal chat melalui atau telepon WA di nomor 0858-5357-5796. Saya akan datang membantu, di rumah bisa, di jalan oke,” katanya saat dihubungi Bacaini.id, Minggu 20 Juni 2021.
baca ini Kisah Dewi Remaja Yang Menemani Ayahnya Berjualan Pentol
Tak butuh waktu lama untuk menunggu kedatangan Om Jon. Begitu mendapat panggilan, dia akan meluncur dengan sepeda motor kerjanya. Di bagian belakang motor terpasang box yang memuat peralatan kerja. Alat itu bisa menambal ban tubles dan ban dalam.
Tarif yang dipatok untuk layanan panggilan ini masih wajar, tergantung jenis ban, jenis kendaraan dan lokasi konsumen. Biaya menambal kendaraan roda dua ban tubles dipatok Rp 20 – 30 ribu. Sedangkan ban dalam mulai Rp 25 – 60 ribu. Untuk kendaraan roda empat tubles ditarik mulai Rp 40 – 60 ribu.
“Untuk pelayanan tambal ban, titik nolnya di alun-alun Kota Kediri. Jaraknya radius 8 kilometer dengan tiga wilayah dan perhitungan berbeda. Kalau lebih, bisa nego,” kata Om Jon.
Dengan tarif tersebut, pelanggan sudah bisa menikmati layanan tambal ban tanpa repot menuntun kendaraan. Mereka juga bisa berkonsultasi tentang perawatan ban agar tidak mudah bocor. Plus senyum Om Jon yang menurut pelanggannya cukup manis.
Bisnis Sendiri
Ide untuk membuka jasa tambal ban online ini berawal dari pengalaman Om Jon saat mengalami ban bocor. Dia harus mendorong sepeda motornya ke tempat tambal ban yang cukup jauh. Sambil berjalan dia membayangkan alangkah enaknya jika ada tambal ban yang bisa dipanggil.
Untuk merealisasikannya, Om Jon mengajak rekannya bekerja sama sebagai tim. Mereka melakukan pembagian wilayah kerja agar tak saling tumpang tindih saat menerima orderan.
“Sebelum pandemi satu hari bisa menerima 3-8 orderan. Tapi akhir-akhir ini turun antara 1-4 orderan. Itu mulai pagi jam 8 sampai jam 9 malam,” kata Om Jon.
baca ini Blaarrr Pecut Samandiman 7 Meter Meletus di Udara
Berkurangnya aktivitas masyarakat selama pandemi berdampak pada merosotnya pendapatan mereka. Hal ini membuat rekannya banting setir mencari pekerjaan lain. Sehingga praktis Om Jon menjalankan bisnis tambal ban online ini sendirian.
Untuk menaikkan nilai tawarnya, Om Jon menambah fasilitas layanan di luar jam praktik. Pelanggan tetap bisa mengorder jasanya jika mengalami ban bocor tengah malam.
Pengalaman Buruk
Membuka jasa tambal ban online tak selalu berbuah manis. Beberapa kali Om Jon kena prank saat mendatangi lokasi panggilan. Prank yang dimaksud bukan ditipu atau dikerjai, tetapi upayanya mendatangi lokasi yang cukup jauh tak membuahkan hasil.
“Pernah ada orderan dari perempuan pengendara mobil di dekat Stasiun Kediri. Ketika saya datang ternyata sudah dibantu warga. Ya sudah saya balik pulang lagi,” katanya.
Penglaman lain adalah saat menerima orderan pukul 03.00 WIB dini hari dengan lokasi cukup jauh. Karena merasa kasihan, Om Jon berangkat menembus kegelapan.
Namun setelah sampai, ternyata ban kendaraan tak kunjung bisa diperbaiki. Setiap kali ditambal bocor lagi. Ternyata ban dalam motor itu sudah waktunya diganti.
“Itu di Gurah, Kabupaten Kediri. Saya layani karena perempuan itu pelanggan tetap saya. Karena ordernya dini hari, tidak ada toko ban yang buka, akhirnya saya antar sampai ke rumah. Jam setengah enam pagi saya baru balik pulang,” cerita Om Jon.
Begitulah tanggung jawab Om Jon kepada pelanggannya. Dia konsisten membantu siapapun yang membutuhkan pertolongan.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW
Tonton video: