Bacaini.id, KEDIRI – Desakan untuk membatalkan kebijakan pembelajaran lima hari di sekolah terus berdatangan. Forum Komunikasi Pendidikan Al Quran (FKPQ) meminta Dinas Pendidikan Kota Kediri mencabut kebijakan yang merugikan kegiatan mengaji.
Ketua Pengurus Cabang FKPQ Kota Kediri, M. Adilla Mazwa Abduh menilai evaluasi kebijakan pembelajaran lima hari yang disampaikan dalam rapat dengar pendapat antara Dinas Pendidikan dengan FKDT (Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah) di gedung DPRD Kota Kediri tidak sesuai harapan.
Evaluasi yang dijanjikan Kepala Dinas Pendidikan Anang Kurniawan hingga kini tak kunjung direalisasi. Sementara dampak pembelajaran itu jelas-jelas mengganggu aktivitas mengaji di Taman Pendidikan Al Quran (TPQ).
“Evaluasi itu nanggung banget. FKPQ dan FKDT Kota Kediri sama-sama tidak setuju dengan kebijakan itu. Kita tahu sendiri kondisi riil di lapangan,” kata Gus Abduh kepada Bacaini.id, Kamis, 26 Oktober 2023.
baca ini Dinas Pendidikan Evaluasi Sekolah 5 Hari
Ia mengatakan lembaga FKPQ telah melakukan survei kepada 280 lembaga TPQ di Kota Kediri atas kebijakan pembelajaran lima hari. Hasilnya, sebanyak 61 persen lembaga TPQ mengeluhkan diberlakukannya kebijakan itu.
Menurut mereka, pembelajaran lima hari sekolah menyebabkan turunnya keaktifan siswa di TPQ. Sebab jam mengaji mereka bertabrakan dengan waktu sekolah yang berlangsung hingga sore. Jumlah penurunan siswa TPQ berbeda-beda. Berdasarkan hasil survei, penurunan itu mencapai 30-60 persen.
“Hasil itu juga sudah saya sampaikan ke Dinas Pendidikan, bahkan sebelum ada dengar pendapat di DPRD. Katanya akan disampaikan kepada pimpinan. Sampai saat ini belum ada komunikasi lagi,” ungkap Gus Abduh.
Mengganti jam mengaji……