Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Pemerintah Kabupaten Tulungagung mengangkat 1.427 guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Jumlah tersebut masih menyisakan 400 orang guru honorer yang belum diangkat menjadi P3K.
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo mengatakan, jumlah guru honorer yang diangkat pada formasi 2022 sebelumnya berjumlah 1.433 orang. Namun, karena ada beberapa guru yang meninggal dunia dan mengundurkan diri, jumlahnya berkurang menjadi 1.427 orang.
“Jadi ada enam guru P3K yang tidak menerima surat petikan pengangkatan. Lima orang guru meninggal dunia dan satu orang mengundurkan diri,” kata Maryoto, Kamis, 27 Juli 2023.
Maryoto menjelaskan, dari 1.427 guru honorer yang diangkat menjadi P3K, masih menyisakan sekitar 400 guru honorer di Tulungagung. Sesuai rencana, proses pengangkatan 400 guru honorer ini akan dilakukan secara bertahap.
“Ada sekitar 400 guru honorer yang tersisa di Tulungagung, mereka harus bersabar karena proses pengangkatan akan dilakukan secara bertahap. Guru honorer yang baru menjadi P3K merupakan seleksi formasi guru P3K pada 2021 lalu,” jelasnya.
Jika dilihat dari rentan usia guru honorer yang diangkat menjadi P3K kali ini, ada guru yang paling termuda dengan usia 26 tahun. Sedangkan guru tertua mencapai usia 59 tahun.
“Mereka yang menjadi P3K adalah guru yang sudah memenuhi persyaratan. Termasuk lama masa pengabdiannya,” paparnya.
Disinggung soal kekurangan guru di Tulungagung, Maryoto mengaku bahwa saat ini Tulungagung masih kekurangan guru. Dimana jumlah kebutuhan guru mencapai 720 orang.
“Jadi kami akan selesaikan guru honorer dulu untuk diangkat menjadi P3K. Karena tahun depan sudah tidak boleh ada honorer,” pungkasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira