Bacaini.ID, JEMBER- Setelah krisis BBM di Jember mulai mereda, Pemerintah Kabupaten Jember memutuskan mencabut kebijakan work from home (WFH) untuk ASN dan pembelajaran daring untuk siswa. Mulai Senin (4/8/2025), semua aktivitas kembali ke jalur semula: ASN kembali ke kantor, dan siswa kembali belajar tatap muka di sekolah.
Kabar ini disampaikan langsung oleh Bupati Jember, Muhammad Fawait, dalam konferensi pers yang digelar Jumat (01/7/2025) malam. Menurutnya, keputusan ini diambil karena situasi BBM di Jember sudah kembali stabil.
“Yang selama ini WFH dan siswa-siswa di Jember melakukan pembelajaran secara daring, maka mulai hari Senin kami kembalikan pembelajaran tetap di sekolah-sekolah dan masuk kantor seperti sedia kala,” kata Fawait.
WFH dan sekolah daring sempat diberlakukan sejak Jumat (25/7/2025) sebagai respons atas kelangkaan BBM yang sempat bikin antrean panjang di SPBU. Saat itu, distribusi bahan bakar terganggu akibat penutupan jalur Gumitir.
Namun, dalam waktu empat hari, kondisi berhasil dipulihkan. Fawait menyebut penanganan krisis di Jember sebagai yang tercepat di Indonesia. Semua ini, katanya, berkat koordinasi yang solid antara pemerintah daerah, Pertamina, aparat keamanan, dan relawan.
“Dibanding daerah lain yang butuh waktu berminggu-minggu, Jember cukup empat hari,” ujarnya.
Fawait, yang akrab disapa Gus Fawait, juga menyampaikan terima kasih kepada sejumlah pihak yang ikut membantu, mulai dari Presiden RI Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, hingga anggota DPR RI yang memfasilitasi komunikasi dengan Pertamina.
Meski situasi sudah terkendali, ia mengingatkan bahwa potensi gangguan masih bisa terjadi karena proses perbaikan jalur Gumitir belum rampung. Ia meminta semua pihak tetap waspada dan aktif berkoordinasi agar distribusi BBM tetap lancar.
Di akhir penyampaiannya, Fawait juga menyinggung soal kelanjutan rekrutmen beasiswa dan pencairan tunjangan guru ngaji. Namun, dua hal itu akan diumumkan secara terpisah oleh dinas terkait.
Penulis : Mega