• Login
  • Register
Bacaini.id
Saturday, August 2, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Wayang di Nusantara Beragam, Ada yang Sudah Diakui UNESCO

ditulis oleh Editor
19/05/2025
Durasi baca: 3 menit
534 5
0
Wayang di Nusantara Beragam, Ada yang Sudah Diakui UNESCO

Wayang di Nusantara Beragam, Ada yang Sudah Diakui UNESCO (foto/Tropenmuseum)

Bacaini.ID, KEDIRI – Wayang di Indonesia beragam jumlahnya. Teater tradisional asli Indonesia ini bahkan telah diakui dunia.

UNESCO pada tahun 2003 menobatkan wayang kulit sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.

Merujuk UNESCO, seni pertunjukan ini telah berkembang selama sepuluh abad di istana kerajaan Jawa dan Bali.

Kesenian ini kemudian menyebar ke pulau-pulau lain seperti Lombok, Sumatera, Madura dan Kalimantan.

Nusantara dalam kenyataannya tak hanya memiliki wayang kulit.

Pandam Guritno dalam bukunya Wayang, Kebudayaan Indonesia dan Pancasila menyebut beberapa jenis wayang di Indonesia terbagi berdasarkan pelaku, sumber cerita dan bahasa.

Berdasarkan pelaku atau aktor utama, berikut pengklasifikasian Wayang Nusantara:

Wayang kulit

Pelakon utama adalah boneka dua dimensi yang terbuat dari kulit atau tulang. Wayang kulit di Indonesia bisa ditemukan di berberapa daerah.

Wayang gedog dan wayang purwa di kebudayaan Jawa, wayang parwa di Bali. Selain itu juga ada wayang sasak di Lombok.

Wayang banjar di Kalimantan dan wayang Palembang juga termasuk dalam wayang kulit.

Wayang golek

Wayang golek merupakan wayang yang aktornya adalah boneka tiga dimensi yang terbuat dari kayu.

Selama ini yang lebih banyak diketahui adalah Wayang golek dari Sunda yang bercerita tentang kisah-kisah Ramayana dan Mahabarata.

Namun Indonesia juga memiliki wayang golek Menak Jawa  yang muncul sejak era Wali Songo dengan cerita kepahlawanan Islam.

Wayang Cepak Cirebon juga termasuk dalam Wayang golek. Bercerita mengenai babad Cirebon dan penyebaran agama Islam di Jawa Barat.

Wayang Wong atau Wayang Orang

Pelakon teater wayang wong adalah seniman wayang, manusia. Biasanya berkisah tentang Ramayana dan Mahabarata.

Dalam perkembangannya ada Wayang Langendria yang juga dilakonkan oleh orang sebagai tokoh-tokohnya, namun dengan cerita lebih beragam dengan gaya seni lebih modern.

Unsur-unsur musik dan koreografinya juga lebih kreatif.

Wayang Beber

Wayang Beber menampilkan tokoh wayang yang dilukis di atas kertas lebar yang digulung dan dibentangkan, di beber dalam bahasa Jawa.

Dalang membacakan kisahnya sambil membentangkan lukisan kejadian selama pertunjukan.

Pertunjukan wayang beber muncul di Jawa bagian Wengker yang sekarang adalah Ponorogo dan Pacitan pada masa pra-Islam.

Wayang Klithik

Pelakon dalam wayang klithik adalah boneka dua dimensi dari kayu yang berbentuk pipih seperti wayang kulit.

Wayang ini pertama kali diciptakan oleh Pangeran Pekik, adipati Surabaya, dari bahan kulit dan berukuran kecil sehingga lebih sering disebut dengan wayang krucil.

Munculnya wayang menak yang terbuat dari kayu, membuat Sunan Pakubuwana II kemudian menciptakan wayang klithik yang terbuat dari kayu pipih.

Tangan wayang ini dibuat dari kulit yang ditatah dan gagang dari kayu.

Gagang terbuat dari kayu inilah yang menimbulkan bunyi ‘klithik-klithik’ yang diyakini sebagai asal mula istilah penyebutan wayang klithik.

Penulis: Bromo Liem

Editor: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: kesenian tradisionalUNESCOwayangwayang kulitwayang nusantara
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Makanan sisa bisa menimbulkan Fried Rice syndrome atau sindrom nasi goreng

Hal Remeh Pemicu Fried Rice Syndrome yang Bisa Renggut Nyawa

Petugas memadamkan api yang membakar kios Pasar Kampak di Kabupaten Trenggalek

Kebakaran 3 Kios Pasar Trenggalek Rugikan Pedagang Setengah Miliar

Pemuda di Lampung mengikuti tradisi budaya lempar selendang

Budaya Lempar Selendang, Cara Pemuda Lampung Berburu Jodoh

  • Habis Mak Rini Terbitlah Rijanto-Beky, PAN: Bukan Pertandingan Balas Dendam, Tapi…

    Soal Jabatan Sekda Pemkab Blitar Terkesan Slintutan

    1450 shares
    Share 580 Tweet 363
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15458 shares
    Share 6183 Tweet 3865
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16599 shares
    Share 6640 Tweet 4150
  • Viral Panitia Karnaval Sound Horeg di Blitar Mutung Karena Tak Dapat Izin

    588 shares
    Share 235 Tweet 147
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10865 shares
    Share 4346 Tweet 2716

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112