Bacaini.id, KEDIRI – Hujan deras disertai angin yang terjadi sejak beberapa hari terakhir menyebabkan beberapa wilayah di Karesidenan Kediri rawan banjir dan tanah longsor. Kondisi ini akan terjadi hingga bulan Maret 2021.
Prakirawan Cuaca, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Juanda, Rendy Irawadi mengatakan, di pertengahan Februari ini wilayah Jawa Timur khususnya tengah berada di puncak musim hujan. Hal itu juga yang menyebabkan bencana di beberapa daerah.
“Untuk Jawa Timur, termasuk Kediri saat ini bisa dikatakan masuk periode puncak dari musim hujan, diperkirakan puncaknya pada bulan Februari hingga Maret,” kata Rendy kepada Bacaini.id, Senin 15 Januari 2021.
baca ini : BMKG Sebut Dentuman Misterius Bukan Karena Aktivitas Petir Maupun Gempa
Menurut Rendy, saat memasuki musih hujan, tanah otomatis akan mulai menampung air hujan. Sehingga ketika sudah memasuki periode puncak, debit air yang ditampung sudah sangat banyak, dan kandungan air di dalam tanah sudah mendekati titik jenuh.
Keadaan itu bisa menjadi penyebab bencana alam, diantaranya banjir dan juga tanah longsor. Rendy menyebutkan kejadian tanah longsor di daerah Nganjuk, juga merupakan salah satu imbas dari puncak musim hujan. “Potensi terbesar adanya curah hujan tinggi selain banjir juga tanah longsor, terutama di daerah dataran tinggi,” jelasnya.
Masa periode puncak ini diperkirakan akan terjadi pada bulan Februari hingga Maret, karena bulan Maret hingga April diperkirakan sudah memasuki masa peralihan atau musim pancaroba. Sehingga pada saat itu curah hujan akan mulai menurun.
baca ini : Rawan Longsor, Pemkab Kediri Siapkan Rumah Darurat di Lereng Gunung Wilis
Lebih lanjut, Rendy juga meminta agar tetap waspada dengan angin kencang yang juga mulai terjadi bersamaan dengan musim penghujan. Selama musim penghujan kecepatan angin dikatakannya sudah cukup tinggi, terutama pada siang hingga sore hari. Terlebih lagi ketika akan turun hujan, kecepatan angin bahkan bisa lebih tinggi.
“Angin kencang juga masih akan terjadi selama musim pancaroba, jadi walaupun curah hujan mulai menurun, angin kencang masih akan terjadi sampai bulan April nanti. Masyarakat harus tetap waspada hujan deras dengan angin kencang, dari pantauan kami dalam beberapa hari terakhir potensi banjir masuk dalam level waspada,” tutup Rendy.
Penulis : Novira Kharisma
Editor : Karebet