Bacaini.ID, KEDIRI – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas untuk meningkatkan gizi pelajar di berbagai daerah Indonesia menghadapi sorotan tajam. Sejumlah kasus keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan Nusa Tenggara Barat mengungkap satu benang merah: kontaminasi bakteri Escherichia coli (E. coli) di dapur penyedia makanan.
Dari berbagai mikroorganisme yang dapat memicu infeksi, bakteri Escherichia coli atau E. coli menjadi salah satu yang paling sering ditemukan dan patut diwaspadai. Bakteri ini diketahui mampu menyerang berbagai sistem tubuh, mulai dari saluran kemih, pencernaan, pernapasan, hingga sistem saraf pusat.
Ancaman yang terjadi pada program Makan Bergizi Gratis adalah, E. coli juga dapat mencemari makanan. Jika makanan yang terkontaminasi dikonsumsi, risiko gangguan kesehatan pun meningkat, mulai dari diare hingga komplikasi serius. Lantas, bagaimana cara mencegah kontaminasi bakteri ini dalam proses pengolahan makanan?
Langkah-Langkah Pencegahan Kontaminasi E. coli
Ahli Gizi dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Deyeng, Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Putri Diajeng Lorenza mengatakan, E. coli merupakan bakteri yang lazim ditemukan di lingkungan sekitar. Meski tidak bisa sepenuhnya dihindari, ada sejumlah langkah efektif untuk mencegahnya masuk ke tubuh melalui makanan.
Untuk mencegah kontaminasi bakteri tersebut dalam proses produksi makanan, ia menyarankan beberapa langkah berikut:
Masak Makanan Secara Menyeluruh
Memasak hingga matang menjadi kunci utama dalam membunuh bakteri patogen. Sayuran pun sebaiknya dimasak terlebih dahulu, terutama jika ada kekhawatiran soal kebersihannya. Konsumsi sayuran mentah sebaiknya dihindari bila tidak yakin akan kualitas sanitasi.
Simpan Sisa Makanan dengan Benar
Makanan yang tidak habis dikonsumsi harus segera disimpan dalam lemari pendingin. Bakteri seperti E. coli dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu ruang, bahkan dalam waktu kurang dari setengah jam.
Pisahkan Peralatan Masak
Penggunaan alat dapur yang sama untuk bahan mentah dan matang berisiko tinggi menyebabkan kontaminasi silang. Pisau dan talenan untuk daging mentah sebaiknya tidak digunakan untuk sayuran atau makanan siap saji. Pencucian alat masak secara menyeluruh juga wajib dilakukan.
Hindari Menyiapkan Makanan Saat Sakit
Individu yang sedang mengalami diare atau gangguan pencernaan sebaiknya tidak terlibat dalam proses memasak. Kondisi tubuh yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko penyebaran bakteri ke makanan.
Terapkan Kebersihan Dapur Secara Menyeluruh
Langkah tambahan yang disarankan meliputi:
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan
- Membersihkan buah dan sayur dengan air mengalir
- Menghindari penggunaan peralatan kotor atau tercemar
- Menjauhkan daging mentah dari makanan matang dan permukaan bersih
- Mengonsumsi susu yang telah melalui proses pasteurisasi
- Memastikan suhu daging mencapai minimal 71°C saat dimasak
Di tengah meningkatnya program makan bergizi di berbagai wilayah, penerapan standar kebersihan dapur menjadi hal yang tak bisa ditawar. “Pencegahan kontaminasi E. coli bukan hanya soal teknik memasak, tetapi juga soal edukasi sanitasi yang menyeluruh,” kata Putri kepada Bacaini.ID.
Penulis: Hari Tri Wasono