Bacaini.ID, BALI – Keberadaan Warung Madura (Warmad) di Bali bukan lagi sebagai ‘outlet’ alternatif untuk pemenuhan logistik saat lebaran Idul Fitri, bahkan jadi andalan.
Terutama pada saat malam pertama lebaran di mana minimarket macam Alfamart dan Indomaret pada tutup karena menyesuaikan suasana lebaran.
Setidaknya hal itu terlihat di kawasan jalan raya Lodtunduh, Ubud Kabupaten Gianyar. Ubud merupakan kawasan wisata di Bali dengan nuansa alam pegunungan, hutan dan sawah.
Diketahui ada banyak air terjun menawan dengan jarak satu sama lain tidak terpaut jauh: Tegenungan, Kanto Lampo, Bangkiang Jaran.
Ubud jadi favorit turis asing dan domestik yang menyukai keheningan, suasana damai, yang berjarak dari hiruk pikuk kota.
Sementara Turis yang gemar hingar bingar wisata malam akan memilih menginap di kawasan pantai, dan itu di wilayah Kuta Denpasar dan Canggu.
Pada malam pertama lebaran Idul Fitri 2025 di Bali, Alfamart dan Indomaret di kawasan Ubud pada tutup.
Kalaupun ada yang buka, hanya satu dua yang lokasinya jauh dari kawasan vila dan guest house yang tempatnya berentang jarak dari perkotaan.
“Di Bali ternyata Alfa dan Indo tidak buka 24 jam ya”.
Ungkapan itu biasa terlontar dari mereka yang menganggap seluruh wilayah di Bali sama: kehidupan hingar bingar dan tidak ada matinya.
Sebelumnya melalui akun media sosial, manajemen Alfamart mengumumkan: Khusus hari Senin 31 Maret 2025 kami buka pukul 10.00 WIB.
Di kawasan Lodtunduh, Ubud, nyatanya hampir semua Alfamart pada tutup di malam hari. Begitu juga dengan Indomaret.
Di situlah Warung Madura tidak lagi menjadi outlet alternatif. Sebab jumlah dan varian dagangan yang dijajakan nyaris lengkap: mulai sembako sampai rokok dll.
Bahkan di warmad tersedia Pertamini (SPBU kecil) yang tidak dijumpai di Alfamart dan Indomaret. Kelebihan lain warmad adalah harga dagangan lebih murah.
Dari pantauan Bacaini.ID, ada sekitar 7 warmad di kanan kiri jalan Lodtunduh, dan belum lagi di kawasan desa seni Sukowati, yang tetap buka 24 jam.
Orang-orang Madura yang merantau di Bali itu diketahui tidak mudik lebaran. Sebagian besar dari mereka berasal dari Kabupaten Sumenep.
“Mudiknya nanti saat hari raya Idul Adha,” tutur Rohayah dengan logat maduranya yang kental.
Penulis: Solichan Arif