Bacaini.id, KEDIRI – Satgas Pengadaan Tanah A dan B mulai melakukan inventarisasi dan identifikasi tanah warga terdampak pembangunan Tol Kediri-Tulungagung. Warga berharap bisa mendapatkan ganti untung sebesar tiga kali lipat agar bisa membeli lahan di tempat baru.
Tim dari Satgas A dan B bentukan pemerintah ini mulai mendatangi rumah warga. Mereka berbagi peran untuk mengecek data fisik dan data yuridis atas kepemilikan bidang tanah beserta bangunan, termasuk tanaman yang dapat dinilai.
Satgas A bertugas melakukan pengukuran, pemetaan dan identifikasi lapangan, sementara Satgas B melakukan pendataan dan menginventarisasi secara yuridis, mengenai dokumen kepemilikan tanah warga, bangunan, tanaman dan benda yang berkaitan dengan tanah.v Hari ini Tim Pengadaan Tanah dan juga unsur dari BPN melaksanakan pendataan atas kepemilikan penguasaan fisik tanah.
“Seperti tadi contohnya, bahwa area yang terkena tol ini tanahnya sudah bersertifikat, kebetulan dua bidang dengan di sebelahnya ini malah milik satu orang dikuasai satu orang, jadi tidak ada penguasaan secara fisik maupun yuridis oleh pihak lain. Jadi itu tugas kami untuk melakukan pendataan,” kata Hoppyan, salah satu anggota Satgas B, Sabtu, 25 Februari 2023.
Hopyan menyebutkan, di Kota Kediri sendiri ada sebanyak 1.111 bidang tanah yang akan terdampak pembebasan lahan jalan tol. Secara rinci, di Kelurahan Semampir terdapat 90 bidang tanah, lalu Kelurahan Mojoroto sebanyak 299 bidang tanah.
Kemudian, di Kelurahan Bujel sebanyak 178 bidang tanah, Kelurahan Sukorame 85 bidang tanah, Kelurahan Pojok 221 bidang tanah, Kelurahan Ngampel 23 bidang tanah, Kelurahan Gayam 108 bidang tanah dan Kelurahan Mrican sebanyak 107 bidang tanah.
Hasil proses invertarisasi dan identifikasi lahan ini akan menjadi acuan pada tahap berikutnya, yakni pengumuman hasil identifikasi dan inventarisasi Satgas A dan B. Selanjutnya dilakukan penilaian terhadap peta bidang tanah dan daftar harga oleh Kantor Jasa Penilaian Pertanahan (KJPP) atau tim appraisal.
Sementara itu, proses pembebasan tanah yang sudah mulai berjalan saat ini membuat warga terdampak pembangunan Tol Kediri-Tulungagung merasa lega. Salah satunya Untung Suroso, warga terdampak asal Kelurahan Mojoroto, Kota Kediri. “Ini sudah plong rasanya,” kata Untung.
Sejauh ini Untung dan keluarga sudah menemukan gambaran akan ke mana mereka pindah. Dia mengaku sudah menemukan lokasi yang pas. Untung berharap agar rumah miliknya itu dapat dibeli dengan harga mahal dan menguntungkan bagi warga. “Harapannya ya bisa dibeli minimal tiga kali lipat,” harapnya.
Penulis: Novira