Bacaini.id, MALANG – Kepolisian Resor Malang mengambil langkah tegas menyusul kabar meninggalnya seorang kakek setelah mendengar suara karnaval sound system. Polisi melarang kegiatan yang melibatkan sound besar.
Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufiq mengatakan polisi telah melarang pelaksanaan karnaval sound system atau battle sound di wilayah Kabupaten Malang. Jika bersikeras, maka karnaval itu akan dibubarkan. “Mulai sekarang, Polres Malang tidak mengeluarkan surat izin untuk battle sound atau cek sound,” tegasnya saat dihubungi Bacaini.id, Kamis, 7 September 2023.
Sejak diizinkan beberapa waktu lalu, pelaksanaan pawai sound telah banyak menimbulkan kerusakan. Selain memecahkan kaca dan atap, suara bising yang ditimbulkan sangat mengganggu kenyamanan masyarakat.
Terakhir, seorang warga Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang dikabarkan meninggal dunia saat seperangkat pengeras suara melintas di depan rumahnya, 31 Agustus 2023.
Korban berinisial W iti berusia 67 tahun dan memiliki riwayat penyakit sesak nafas. “Awalnya mau lihat karnaval ke depan rumah, tapi kemudian sesak nafas. Tidak lama yang bersangkutan meninggal dunia,” papar Taufik.
Larangan serupa dikeluarkan Pemkab Malang melalui SE Nomor: 200.1.1/9081/35.07.207/2023 tentang Penyelenggaraan Karnaval/Cek Sound dan Hiburan Keramaian.
Surat itu melarang penggunaan alat pengeras suara dengan intensitas kekuatan lebih dari 60 desibel yang bisa membahayakan kesehatan serta merusak lingkungan atau konstruksi bangunan.
Selain itu, kegiatan bisa dilaksanakan maksimal hingga pukul 23.00 WIB. Panitia bertanggung jawab penuh apabila terjadi kerusakan akibat kegiatan karnaval itu.
Penulis: A.Ulul
Editor: Hari Tri W