Bacaini.id, MALANG – Tradisi mengarak kambing sebelum disembelih menjadi ritus tahunan setiap Hari Raya Idul Adha di Kampung Temenggungan, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.
Begitu juga pada perayaan Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada Senin ini (17/6/2024). Bedanya, pada Idul Adha 2024 ini warga menyelipkan pesan solidaritas untuk warga Palestina.
Solidaritas itu mereka tunjukkan lewat motif bendera Palestina dalam spanduk. Warga juga memanjatkan doa bersama agar perang di Palestina segera berakhir.
Pantauan di lapangan sebanyak 46 ekor kambing berukuran besar diarak keliling kampung. Warga dan pengguna jalan sontak berbondong-bondong untuk menyaksikan tradisi unik tersebut.
Sembari mengarak kambing, takbir digemakan berulang-ulang. Tradisi mengarak kambing setiap Idul Adha diketahui sudah berlangsung sejak tahun 1970. Mereka meyakini, darah kambing akan keluar lebih lancar saat disembelih sehingga daging kambing juga lebih segar.
Tahun ini, kambing terberat mencapai bobot 160 kilogram dengan harga termahal Rp19 juta. Sedangkan harga sapi paling mahal Rp30 juta,
Ketua Panitia Idul Kurban, Zulfikar Alamsyah menuturkan jika dalam momen Idul Adha 1445 Hijriah ini pihaknya menuturkan keprihatinan atas konflik yang mendera warga Palestina.
Solidaritas itu ditunjukkan lewat spanduk mereka yang bertuliskan ‘From Temenggungan with Love, Perjuanganmu adalah Perjuangan Kami, Stop Genocide on Rafah’. Tak lupa mereka menyematkan motif bendera Palestina dalam tulisan tersebut.
”Dalam tradisi ini kami turut menyuarakan pesan perdamaian, dukungan kepada warga Palestina dan seruan menghentikan penindasan,” ungkap Fikar pada awak media.
Seperti diketahui, seiring perjalanan waktu, tradisi mengarak kambing tidak hanya dilakukan Kampung Temenggungan, tapi juga meluas di kampung sekitarnya seperti Jodipan Kulon, Kidul Pasar hingga Muharto.
Penulis: A. Ulul
Editor: Solichan Arif