Bacaini.id, BANGKALAN – Warga Bangkalan mempertanyakan kebijakan Pemkab Bangkalan dalam mengatasi kelangkaan air bersih di musim kemarau. Sebab masalah yang hampir setiap tahun terjadi ini tak kunjung tertangani.
Musim kemarau tahun ini warga di Bangkalan, terutama yang tinggal di pelosok desa kembali mengalami kesulitan air bersih. Kini warga berharap bantuan droping air bersih baik dari pemda maupun belas kasih pihak swasta.
Merasa prihatin, Himpunan Santri Alumni dan Simpatisan Nurul Cholil (Hisan) dan GP Ansor Tanah Merah mengirim bantuan 10 tangki air bersih untuk warga Desa Pangeleyan, Kecamatan Tanah Merah, Bangkalan.
Bantuan tersebut tentu disambut antusias warga. Mereka langsung berbondong-bondong ke lokasi pengiriman bantuan, mengantre sambil membawa ember dan jerigen sebagai wadah air bersih untuk kemudian dibawa pulang ke rumah.
“Ini sebagai bentuk kepedulian kami karena memang warga Desa Pangeleyan sangat membutuhkan air bersih,” kata Ketua Hisan Kecamatan Tanah Merah, Hambali, di lokasi pengiriman bantuan hari ini, Kamis 27 Juli 2023.
Hambali menambahkan, dengan penyaluran bantuan air bersih ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak kekeringan. “Air bersih ini salah satu kebutuhan pokok, tentu sangat dibutuhkan masyarakat,” imbuhnya.
Habibah, salah satu warga Desa Pangeleyan merasa bersyukur dengan bantuan air bersih yang diberikan. Menurutnya, kekeringan akibat musim kemarau ini telah dirasakan bahkan sejak pertengahan Mei 2023 lalu.
“Terimakasih atas kepeduliannya yang sudah menyalurkan bantuan air bersih di desa kami. Sudah tiga bulan kami sulit mendapat air bersih,” ungkap Habibah.
Pada kesempatan yang sama, salah satu tokoh pemuda Desa Pangeleyan, Zaiqhulhak Alfarisi mengkritik kebijakan Pemkab Bangkalan yang selama musim kemarau ini baru dua kali mengirim bantuan air bersih. Sampai-sampai harus berharap bantuan dari pihak swasta.
Sebenarnya, dia sendiri tidak terlalu berharap besar adanya bantuan dari Pemkab Bangkalan. Hanya saja seharusnya pemerintah hadir dalam memberikan solusi jangka panjang untuk mengatasi kelangkaan air bersih setiap musim kemarau.
“Kami butuh solusi jangka panjang, semisal ada pengeboran air atau ada saluran pipa dari air PDAM. Itu yang menjadi harapan kami untuk mengentaskan persoalan air bersih setiap musim kemarau di desa kami,” tegas Zaiqhulhak.
Terpisah, Kalaksa BPBD Bangkalan, Geger Hery S menyebutkan bahwa tahun ini BMKG memprediksi terjadinya kemarau panjang atau El Nino. Sementara anggaran untuk droping air bersih tahun ini hanya tersedia Rp23 Juta.
“Anggaran untuk droping air bersih tahun ini hanya tersedia Rp 23 juta, semoga cukup untuk mengatasi kekeringan di Bangkalan,” kata Geger singkat.
Penulis: Rusdi
Editor: Novira