Bacaini.id, KEDIRI – Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar meminta KPU untuk mengedukasi masyarakat terkait dengan Pemilu 2024. Pesan yang harus ditekankan adalah perbedaan pilihan merupakan hal yang wajar terjadi.
Permintaan tersebut disampaikan saat menghadiri Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pembentukan dan Tata Kerja Badan Adhoc Penyelenggara Pemilihan Umum Aplikasi Sistem Informasi KPU dan Badan Adhoc (SIAKBA) pada Selasa, 15 November 2022.
“Saya minta kita terus mengedukasi masyarakat. Berbeda pilihan itu hal lumrah dan sangat wajar. Saya ingin titip pesan kepada KPU dan Bawaslu, sistem yang kita miliki di Indonesia dan di Kota Kediri harus berjalan lebih baik lagi,” ujar Wali Kota Kediri.
Abdullah Abu Bakar juga berharap dinamika politik terus berjalan dengan baik. Kota Kediri punya unsur eksekutif dan legislatif yang sangat baik. Begitu pula dalam membangun Indonesia, juga memiliki DPR yang handal dan benar-benar mangayubagyo.
Selain itu, Wali Kota Kediri juga berpesan untuk jangan alergi dengan politik dan jangan netral, karena yang bisa netral hanya Polisi dan juga TNI. Sementara masyarakat harus menggunakan hak pilihnya dalam pemilu.
“Kalau kita netral atau golput berarti kita tidak menghormati demokrasi,” imbuhnya.
Pada acara sosialisasi ini, Wali Kota Kediri juga mengumumkan bahwa KPU membuka pendaftaran badan Adhoc untuk Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS), pendaftaran mengunakan aplikasi SIAKBA.
Abdullah Abu Bakar mengajak masyarakat untuk mengambil peran dalam Pemilu 2024 dengan mendaftar pada SIAKBA. Selain itu juga akan membantu KPU dalam mengumumkan pendaftaran badan Adhoc ini di akun instagram pribadinya. Sehingga semua orang yang ingin mendaftar memiliki peluang yang sama.
“Nanti apply di situ dan nilainya akan keluar sendiri. Ini akan menjaga netralitas. Saya minta di Kota Kediri kita harus netral dalam bertindak. Tapi dalam memilih tidak boleh netral. Jangan malu terhadap politik dan jangan anti terhadap politik,” tandasnya.**