Bacaini.id, JOMBANG – Sejumlah orang terlihat sedang membopong sesuatu yang cukup berat menggunakan kain sarung dan kayu. Peristiwa tersebut terekam kamera warga dan viral di media sosial.
Ternyata, peristiwa yang sedang viral itu terjadi pada Selasa, 29 Maret 2022, pagi tadi. Sesuatu yang dipikul oleh sejumlah orang dalam video viral itu adalah Sigun, seorang warga Dusun Rapahombo, Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Jombang. Mustain, anaknya, terpaksa meminta pertolongan tetangga untuk memikul bapaknya yang sedang sakit menggunakan alat seadanya.
Akibat tidak adanya pembangunan infrastruktur jalan dari pemerintah, mereka harus berjalan kaki menempuh medan yang sulit, menembus hutan dengan waktu lebih dari dua jam untuk sampai di rumah sakit terdekat.
“Bapak saya sakit perut, sudah tidak bisa diobati di rumah, jadi harus ke rumah sakit. Karena motor dan mobil tak bisa lewat jalan ini, terpaksa harus dipikul,” ujar Mustain kepada Bacaini.id, Selasa, 29 Maret 2022.
Menurutnya, kondisi jalan di desa tempat tinggalnya itu memang sangat parah. Terlebih ketika musim hujan, jalan berbatu itu diperparah dengan adanya lumpur yang sangat dalam. Butuh perjuangan berat bagi Mustain untuk membawa bapaknya ke rumah sakit terdekat.
Bapaknya yang sudah berusia 62 tahun itu harus dimasukkan ke dalam kain sarung dan kemudian dipikul bersama menggunakan kayu. Berjalan kaki selama lebih dari dua jam menjadi pilihan terakhir yang paling aman. Waktu dua jam itu pun, Mustain yang dibantu warga setempat harus melewati jalan pintas menuju Kabupaten Nganjuk, tidak langsung ke Jombang.
“Setelah sampai di jalan besar di Nganjuk, baru naik kendaraan dan dibawa ke rumah sakit,” imbuhnya.
Hal ini juga berlaku bagi warga yang lain. Selama ini, setiap ada yang sakit, warga harus melalui perjuangan yang sama. Perjuangan itu akan lebih berat saat musim hujan, karena jalan penghubung antar desa itu sama sekali tidak bisa dilewati.
“Jangankan kendaraan, jalan kaki saja sulit dan berbahaya. Karena berlumpur jadi licin,” keluhnya.
Warga mengakui, selama ini Pemkab Jombang tidak bisa melakukan pembangunan jalan menuju dusun Rapahombo karena lokasi dusun terpencil ini berada di dalam hutan yang merupakan wilayah milik Perhutani. Sehingga mereka berharap adanya solusi dan kepedulian dari pemerintah pusat.
“Semoga ada solusi untuk perbaikan dan pembangunan akses jalan di desa kami. Selama ini warga selalu kesulitan apalagi kalau ada saudara yang sakit atau hendak melahirkan, cara satu-satunya ya dipikul seperti ini,” ujar Mustain.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira