Bacaini.ID, KEDIRI – Peristiwa sejumlah orang merazia rumah makan Padang di Cirebon lantaran dianggap bukan masakan dan penjual Padang asli dan merusak kredibilitas masakan Padang, ramai di media sosial.
Sejumlah orang yang tergabung dalam PRMPC (Perhimpunan Rumah Makan Padang Cirebon) itu memaksa para penjual untuk menghapus label “Masakan Padang” yang menempel di warung mereka.
Aksi yang berlangsung 20 Oktober 2024 itu dibagikan oleh akun X @Jominang pada hari Minggu 27 Oktober 2024 dan sontak menjadi viral.
Sebelumnya grup FB PRMPC membagikan video ketika mereka merazia warung-warung masakan Padang harga murah yang banyak betebaran di pingir jalan Kota Cirebon.
Ketua komunitas, Eriyanto, dalam postingan yang kini telah dihapus mengatakan bahwa harga murah serba Rp 10.000 membuat citra masakan Padang tercoreng lantaran cita rasa yang tidak otentik lagi.
Selain itu, pemilik restoran Padang yang asli merasa bahwa menjamurnya warung-warung Padang murah dianggap merusak harga makanan Padang sebenarnya.
Dalam postingan PRMPC mengatakan telah bermusyawarah dengan komunitas warung Padang murah dan pihak lain di Cirebon.
Dari hasil musyawarah tersebut diperoleh kesepakatan bahwa warung Padang yang tidak asli Padang dilarang memakai label masakan Padang dan mencantumkan harga murahnya.
Aksi ini menimbulkan sentimen negatif dari warganet yang terus mem-viralkan kejadian tersebut karena dianggap arogan dan sudah keterlaluan.
Warganet khawatir dampak dari sikap ormas tersebut yang bisa berimbas pada orang-orang Padang di perantauan yang membuka usaha selain warung makan Padang.
@lilis_sr: “Lah terus kenapa? Ada juga loh orang Padang jualan masakan Sunda… “
@eko.priyono.1980: “Orang Padang ga usah jualan di pulau Jawa!!!”.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif