• Login
  • Register
Bacaini.id
Friday, May 23, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Viral Pawang Hujan Mandalika, Begini Komentar Cak Nun

ditulis oleh Editor
27/03/2022
Durasi baca: 3 menit
536 5
0
Viral Pawang Hujan Mandalika, Begini Komentar Cak Nun

Emha Ainun Nadjib. Foto: CakNun.com

Bacaini.id, KEDIRI – Munculnya Rara Isti Wulandari, pawang hujan MotoGP Mandalika menyita perhatian publik hingga disorot media asing. Bahkan hingga hari ini hal itu masih menjadi pro kontra.

Banyak pihak menyebut ritual yang dilakukan Rara adalah syirik. Meski tak sedikit pula yang menganggap yang dilakukan Rara sebagai aksi heroik hingga media asing pun menyebutnya sebagai The Master.

Tidak hanya kalangan netizen di jagat maya, para ulama hingga pakar pun turut berkomentar. Kali ini Emha Ainun Nadjib pun angkat suara. Intelektual Muslim Indonesia yang akrab disapa Cak Nun ini tidak menganggap pawang hujan itu syirik.

“Hujan itu kan peristiwa fisikanya jelas, tapi kan di dalam agama itu ada sholat minta hujan atau hentikan hujan. Berarti kan ada yang berurusan dengan hujan ini, bisa Tuhan langsung, bisa wakil-wakilNya, atau inisiatif dari makhluk entah itu manusia ataupun jin,” jelas Cak Nun dalam video yang diunggah di kanal YouTube tertanggal 24 Maret 2022.

Budayawan asal Jombang itu juga berbagi cerita tentang pengalamannya bersama hujan yang membuatnya dianggap sebagai pawang hujan.

“Ketika saya mantu, ada resepsi di Monjali. Sejak sore, awan di Jogja sudah gelap, Maghrib itu sudah gerimis. Akhirnya saya azan, iya azan tok itu dengan harapan, Allah sayang sama anak saya supaya resepsinya aman,” kata Cak Nun.

Kemudian, lanjut Cak Nun, air hujan yang mulai turun itu tiba-tiba seperti menyingkir. Padahal saat itu hujan deras mengguyur semua tempat di sekeliling Monjali, hanya di area resepsi itulah yang jangankan hujan, gerimis pun tidak.

“Itu ada saksinya, termasuk pegawai di Monjali itu juga menyimpulkan kalau saya bisa mempawangi hujan. Seolah-olah saya punya kontrol atau tombol on/off sehingga bisa mengatur di sini hujan, situ tidak. Padahal ya ndak, saya hanya meminta kepada Allah,” cerita Cak Nun.

Pengalaman lain Cak Nun juga terjadi saat dia mengisi sebuah acara pada malam tahun baru. Ada dua panggung yang disediakan oleh panitia, satu panggung tertutup, dan satu panggung terbuka.

Pada saat itu, Cak Nun ditempatkan di pangung tanpa penutup yang tepatnya berada dekat dengan panggung yang tertutup itu. Hujan pun turun dengan derasnya. Anehnya, hujan itu jatuhnya miring, seolah menghindari lokasi duduk Cak Nun saat itu.

“Yang kehujanan itu hanya panggung yang tertutup. Saya juga tidak tahu apa-apa, saya cuma datang dengan niat tulus, semangat untuk melayani masyarakat, melayani umat, sudah,” terangnya.

Menurut Cak Nun, hal itu sebenarnya bisa dinalar secara sederhana. Pawang adalah subjek atau seseorang atau pihak yang berkuasa mengendalikan suatu hal. Jadi, siapapun yang memakai cabai merah atau menancapkan lidi (ritual) dan properti lain itu adalah bentuk komunikasi, permintaan, permohonan tawar menawar atau melakukan perundingan dengan yang berkuasa apakah hujan akan turun atau tidak.

“Dalam arti ngomong, matur kepada yang berkuasa atas hujan. Artinya ada subjek yang ‘mempawangi’ hujan. Subjeknya hujan siapa? Dulu kan ada dewa hujan, dewa angin atau dewa yang lain, kalau saya meminta ya sama Allah,” sambungnya.

Seperti halnya pengalaman Cak Nun dengan hujan, dia sendiri pun tidak tahu menahu bagaimana ceritanya pada saat acara yang terselenggara itu akhirnya tidak turun hujan. Sehingga dia tidak mau disebut pawang hujan.

“Saya juga tidak tahu, pokoknya faktanya saat itu tidak hujan. Jadi kalau saya disewa Mandalika saya juga tidak mau, karena hujan tidak hujan itu di luar kekuasaan saya. Saya juga mengemis kepada Allah, yang mengatur birokrasi sistem otoritas atas hujan itu. Hujan tidak hujan ya monggo, itu kuasa Allah,” tandasnya.

Penulis: Novira
Sumber: Kanal YouTube CakNun.com

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: Cak NunMotoGP Mandalikapawang hujan
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Ragam Dialek di Jawa Timur: Dari Aneman, Mataraman, Hingga Arekan

Ragam Dialek di Jawa Timur: Dari Aneman, Mataraman, Hingga Arekan

Tradisi Nyadran Dam Bagong, Cara Warga Trenggalek Bersyukur

Tradisi Nyadran Dam Bagong, Cara Warga Trenggalek Bersyukur

Pemakaman 2 Korban Longsor Trenggalek Sempat Tertunda Cuaca

Pemakaman 2 Korban Longsor Trenggalek Sempat Tertunda Cuaca

  • Kejari Blitar Periksa Mak Rini Sebagai Saksi Kasus Korupsi

    Penyidikan Korupsi di Blitar Fokus ke Think Tank Eks Bupati

    631 shares
    Share 252 Tweet 158
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15272 shares
    Share 6109 Tweet 3818
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16570 shares
    Share 6628 Tweet 4143
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10854 shares
    Share 4342 Tweet 2714
  • Eks Kapolres Trenggalek Terungkap Bawa Arca Durga ke Bogor

    2796 shares
    Share 1118 Tweet 699

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112