Bacaini.ID, KEDIRI – Sejumlah siswa sekolah dasar (SD) di Kediri Jawa Timur diduga kedapatan meracik minuman keras (miras) oplosan yang diberi nama es moni.
Rekaman video para bocah SD yang diunggah akun @Heraloebss di platform X Senin 17 Februari 2025 itu, sontak viral di media sosial.
Dalam rekaman video tampak sejumlah bocah berseragam SD, berdiri berjajar dan diduga tengah diinterogasi guru di sekolah.
Terdengar suara perempuan yang bertanya dari mana mereka bisa meracik miras oplosan itu.
“Tak Takoki, oleh ramuan ngono koyok oplosan teko endi? Sing marai sopo? (Tak tanya, dapat ramuan seperti ramuan dari mana, yang mengajari siapa),” tanya suara perempuan yang diduga guru di sekolah.
“Ono obate barang? Putihan kui opo? (Ada obatnya juga? Putihan itu apa?),” terdengar suara perempuan lain
Dalam video yang beredar, seorang bocah menjawab bisa melakukan itu semua dari seorang teman. Ia juga membeberkan komposisi racikan oplosan.
“Koncone kulo,” jawabnya dengan takut-takut.
Video yang sontak viral itu mengundang reaksi dari warganet. Bahkan akun @jokoanwar, sutradara film kenamaan tanah air ikut berkomentar dengan memberi sindiran menusuk.
“Cerah masa depan Indonesia. Nggak perlu kabur ke mana-mana,” tulis @jokoanwar.
“Pak @jokoanwar mau latih anak2 juga bikin minuman oplosan,” kata @Candj09 merespon Joko Anwar.
“di wilayah yang dekat kediri anak sd kelas 4/5 malak tmnnya buat beli miras,” tulis akun @kim_ari1608
“Bukannya kediri kota religius,” sahut @Heraloebss
“Kotanya yg religius, rakyatnya belum tentu,” balas @eko_stayalive
“Kediri, jombang itu pusatnya gus2an, “ kata @yoga_taufiq
Unggahan video itu dalam sekejap telah diposting ulang sebanyak 951 kali, 163 kutipan, mendapat 3.987 like dan diputar sebanyak 327 ribu kali.
Dalam unggahan itu, akun @Heraloebss memberi narasi bahwa peristiwa yang terjadi diduga berkaitan dengan kejadian sebelumnya.
“Sebelumnya Pria Kota Kediri tertangkap tangan jual minuman oplosan ke anak di bawah umur (2024)”.
“Kini Anak SD sudah bisa bikin minuman oplosan sendiri (2025)”.
Penulis: Solichan Arif