Bacaini.id, JOMBANG – Beredar sebuah video yang merekam aksi penganiayaan oknum polisi kepada seorang sopir truk. Dalam video tersebut, terlihat seorang oknum polisi masuk ke kabin truk secara paksa dan memukuli sang sopir.
Kekerasan terjadi ketika oknum polisi itu memaksa masuk dan berusaha merebut kunci kendaraan. Sang sopir yang berusaha melakukan penolakan malah mendapat pukulan bertubi-tubi dari aparat.
Kejadian yang direkam sang kernet dalam sebuah video berdurasi 30 detik itu menyebar dan viral di sejumlah media sosial. Dalam video itu, sang sopir yang berada di dalam truk bersama seorang kernet sempat berteriak-teriak minta tolong.
Akhirnya, diketahui bahwa kejadian yang terekam dalam video viral tersebut dilakukan oleh oknum polisi lalu lintas Polres Jombang. Peristiwa tersebut terjadi di jalan raya Desa Jabon, Kecamatan Jombang Kota, Senin, 11 April 2022. Diketahui bahwa sopir truk merupakan pria asal Klaten, Jawa Tengah.
Selain video aksi pemukulan, juga beredar satu video berdurasi 14 detik dimana korban penganiayaan menunjukan sejumlah luka bekas pukulan. Sang sopir juga menyebut lokasi tindak kekerasan tersebut terjadi di Jombang.
Kapolres Jombang, AKBP Moh Nurhidayat membenarkan jika oknum polisi yang berada di video viral tersebut adalah anggotanya. Setelah beredar luas di media sosial, petugas dari Propam Polres Jombang langsung diterjunkan. Hasilnya, Bripda W dan Aiptu IM yang diduga sebagai oknum yang melakukan kekerasan langsung dilakukan pemeriksaan.
“Sudah kita pertemukan keduanya, pelaku dan korban sudah menyatakan damai,” kata AKBP Moh Nurhidayat, Senin, 11 April 2022.
Kapolres menjelaskan, insiden tersebut terjadi saat dirinya memerintahkan anggotanya untuk melakukan patroli truk yang melebihi dimensi dan muatan. Perintah ini dilakukan dalam rangka menyikapi maraknya jalan rusak akibat kendaraan yang melebih kapasitas.
Perintah itu ditindak lanjuti dengan operasi yang digelar oleh anggota Polres Jombang. Insiden bermula saat mobil patroli menemukan truk yang dikemudikan Afan, pemuda asal Klaten, Jawa Tengah. Saat melintas di jalan Gatot Subroto, petugas berusaha menghentikan hingga melakukan pengejaran.
“Truk baru bisa dihentikan di wilayah Jabon, Kota Jombang,” imbuhnya.
Menurutnya, kejadian tersebut merupakan kesalahpahaman. Sayangnya, Kapolres enggan menyebut kesalahpahaman yang terjadi hingga kekerasan tersebut dilakukan.
“Sekarang sudah damai dan saling memaafkan,” kilahnya.
Sementara itu, Afan sendiri mengakui sudah memaafkan dan menyatakan kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. Dirinya mengakui adanya kesalahpahaman sebelum insiden terjadi. Saat itu, dirinya sedang mengemudikan truk tanpa muatan. Saat melihat ada mobil patrol, dirinya menganggap mobil tersebut menghentikan sepeda motor yang mendahuluinya.
“Ada tanda rambu jalan garis tidak putus, saya pikir petugas sedang mengejar motor yang mendahului truk saya,” jelasnya.
Sampai melintasi dua lampu merah, dirinya masih merasa tidak ada masalah dengan aparat yang ternyata berniat menghentikan kendaraannya. Namun mendadak mobil patrol kembali memepet dan menghentikannya, dia pun akhirnya langsung berhenti.
Entah siapa yang memicu hingga terjadi aksi kekerasan yang dilakukan oknum polisi sampai akhirnya sebuah video beredar luas di media sosial.
“Saya sudah memaafkan dan meminta diselesaikan secara kekeluargaan,” imbuhnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira