• Login
  • Register
Bacaini.id
Sunday, June 1, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Upaya Yamaha Musik Mempertahankan Bisnis dengan Masuk ke Sekolah

ditulis oleh Redaksi
07/03/2025
Durasi baca: 2 menit
523 5
2
Upaya Yamaha Musik Mempertahankan Bisnis dengan Masuk ke Sekolah

Kegiatan di lembaga kursus Yamaha Musik. Foto: yamaha.com

Bacaini.ID, KEDIRI – Perjalanan Yamaha Musik di Indonesia untuk mempertahankan usaha nyaris kandas di era tahun 1990-an. Upaya mencari rumusan kinerja yang matang untuk mendistribusikan alat musik tak semudah membalik telapak tangan.

Sejak berdiri pada akhir tahun 1989, PT Yamaha Musik Indonesia Distributor (PT YMID) terus melakukan penetrasi sebagai penyalur alat-alat musik Yamaha seperti Piano, Digital Piano, Electronic Keyboard, Gitar akustik dan elektrik, Drum serta alat musik tiup ke seluruh Indonesia.

Namun sebagai perusahaan baru, beragam kendala terus menerpa. Tantangan utamanya adalah belum menemukan rumusan kinerja yang matang. Dinamika ini membuat PT YMID belajar bahwa membangun bisnis dengan sistem baru bukanlah suatu hal yang mudah dan membutuhkan proses.

Selama tujuh tahun berbagai pola dicoba untuk mengenalkan produk Yamaha kepada masyarakat. Hingga pada tahun 1996 mereka mencoba langkah inovatif, dengan membidik lembaga sekolah. Mereka menargetkan pelajaran seni musik di sekolah umum sebagai segmen pasar.

baca ini Jejak Jenderal Polisi Hoegeng dalam Sejarah Yamaha Musik Indonesia

Konkritnya, manajemen PT YMID mengusulkan kepada Kementerian Pendidikan untuk bersama-sama membekali para guru pelajaran musik dengan teknik mengajar yang terukur, sekaligus memperkenalkan alat musik Pianica dan Recorder dalam proses belajar seni musik di sekolah.

Cara ini rupanya sangat tepat. Kolaborasi ini membuka jalan yang lebih lebar lagi bagi YMID dan YMI untuk mengadakan kegiatan popularisasi musik di tanah air, di antaranya dengan melakukan demonstrasi alat music Electone, serta mempromosikan kursus musik kepada siswa dan orang tua di sekolah-sekolah umum.

Pada bulan April 1998 mereka mulai memproduksi alat tiup pendidikan seperti Flute, Pianica, Clarinet, Saxophone dan Recorder.

Distribusi alat musik dan jumlah siswa kursus yang bertambah membawa YMID dan YMI memasuki sebuah babak baru dalam usaha popularisasi musik bersama para dealernya. Mulai mengadakan kegiatan pameran, hingga berkolaborasi dengan artis Puput Novel yang tengah populer kala itu. menggandeng pendongeng ternama Kak Seto, mereka getol membuat acara talkshow.

Tak berhenti di sana, YMID dan YMI juga menjalin kerjasama dengan salah satu ikon karakter Jepang yang sangat terkenal yaitu Doraemon dalam melakukan promosi kegiatan.

Menyuguhkan kombinasi display, demonstrasi alat musik, konser siswa serta menghadirkan bintang tamu di puncak acara, pameran menjadi acara hiburan tersendiri yang ditunggu-tunggu bagi pengunjungnya. Di era pra digital marketing kala itu, sederet momen tak terlupakan menjadi saksi betapa besar usaha yang ditempuh untuk menyukseskan acara ini.

Para dealer juga tak malu keliling kota di atas sepeda motor demi membagikan brosur, atau turun ke jalan demi melakukan promosi door-to-door. Inilah masa keemasan Yamaha Musik di Indonesia.

Penulis: Hari Tri Wasono
Sumber: diolah dari laman resmi yamaha.com

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: kursus musikSEJARAHsekolah musikyamaha musik
Advertisement Banner

Comments 2

  1. Pingback: Jejak Jenderal Polisi Hoegeng dalam Sejarah Yamaha Musik Indonesia - Bacaini.id
  2. Pingback: Yamaha Sukses Lahirkan Dewa Budjana, Krakatau, hingga Kahitna - Bacaini.id

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

73 Serangan Terhadap Pers Indonesia Selama 2024, Ini Pelakunya

73 Serangan Terhadap Pers Indonesia Selama 2024, Ini Pelakunya

Warga Tionghoa Gelar Tradisi Ceng Beng di Makam Gus Dur

Warga Tionghoa Gelar Tradisi Ceng Beng di Makam Gus Dur

Beras Bukan Menu Utama Rakyat, Cara Soekarno Atasi Ketahanan Pangan

Hari Lahir Pancasila, Soekarno dan Penghapusan Desa Perdikan

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15296 shares
    Share 6118 Tweet 3824
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16574 shares
    Share 6630 Tweet 4144
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10856 shares
    Share 4342 Tweet 2714
  • Haji Furoda Jadi Pilihan Gus Iqdam Blitar, Biayanya Fantastis

    588 shares
    Share 235 Tweet 147
  • Warna Bulu Kucing Ternyata Menunjukkan Wataknya

    4959 shares
    Share 1984 Tweet 1240

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist