Bacaini.id, KEDIRI – Dekranasda Kota Kediri berjuang mengembangkan eksistensi batik lokal ke pasar dunia. Berbagai upaya dilakukan untuk memperkenalkan wastra Nusantara ini, sekaligus memperjuangkan kehidupan pembatik Kota Kediri.
Ketua Dekranasda Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar mengatakan Dekranasda memiliki beberapa program untuk batik. Mulai dari fasilitasi pameran, workshop, hingga fasilitasi digital marketing.
Pada tahun 2020, Dekranasda Kota Kediri telah berpartisipasi pada Pameran Gelar Kriya Dekranasda Jatim, dengan memberikan fasilitasi promosi di media sosial bagi perajin batik, serta bekerjasama dengan Pemprov Jatim. Pemerintah kota juga menggandeng Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Kementerian Perindustrian untuk memberikan fasilitasi sertifikasi Batikmark secara gratis.
Setahun berikutnya Dekranasda mengadakan workshop Penulisan Konten Kreatif bagi usaha kriya termasuk batik dan penyelenggaraan Batik Corner di Ketos dalam rangka Hari Batik Nasional.
Bunda Fey mengungkapkan pengrajin batik di Kota Kediri masih konsisten dalam kondisi apapun. Di tengah gelombang pandemi, dia mendorong dilakukan pemasaran secara online. “Kalau tidak seperti itu mereka akan ketinggalan. Sejauh ini Dekranasda bersama Pemerintah Kota Kediri kita selalu support teman-teman UMKM termasuk pengrajin batik. Kita juga datangkan desainer nasional agar motif-motif batik di Kota Kediri ini berkembang dan up to date,” ujarnya.
Istri Wali Kota Kediri ini menambahkan kebijakan kepada pegawai negeri untuk memakai kain tradisional daerah termasuk batik adalah bagian menghidupi industri ini. Generasi muda juga terus didorong untuk bangga menggunakan batik, dengan memadukan berbagai gaya.
“Mudah-mudahan batik kita makin lestari dan banyak anak-anak muda mau menghargai karya-karya tangan pengrajin batik. Tidak melulu melirik fashion yang kekinian dan produk industri saja. Batik kan juga soal budaya, banyak cerita dan falsafah yang harus terus kita lestarikan. Kalau dari muda sudah diperkenalkan sampai tua bisa mencintai budayanya sendiri,” ungkapnya.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengharapkan melalui peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober ini, masyarakat Kota Kediri semakin bangga untuk menggunakan produk lokal Kota Kediri salah satunya batik. Dengan menggunakan produk batik Kota Kediri, maka permintaan akan produk batik ini terus meningkat.
“Kami InsyaAllah akan memfasilitasi agar batik ini bisa terus digunkan. Seperti keseharian saya sering sekali menggunakan kain lokal Kediri. Kalau kita menggunakan maka kita akan terus membeli produk itu. Nah tentu kalau kita membeli produk itu maka si pengrajinnya pun akan mendapat multiplier effect ekonominya,” harapnya. (*)